Tahapan Menjodohkan Teman

7 Tahapan Menjodohkan Teman yang Tak Kunjung Menikah

Banyak di antara kamu yang mungkin ingin menjodohkan temanmu yang belum juga menikah. Tapi kamu bingun dengan tahapan menjodohkan teman itu seperti apa. Tenang saja, Saya sudah merangkumnya untukmu. Dimana semuanya berasal dari pengalaman pribadi saya.

Kenapa tahapan menjodohkan ini penting diketahui? Sebab masih banyak yang belum memahami bahwa menojodohkan orang itu butuh seni. Tidak bisa hanya serta merta mengenalkan begitu saja. Banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Bahkan ada hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Tidak usah berlama-lama, mari langsung kita bahas saja.

Tahapan Menjodohkan Teman           

Tahapan Menjodohkan Teman Sendiri

Namanya menjodohkan, artinya kamu berencana menyatukan 2 orang yang belum saling mengenal secara mendalam. Maka ada tahapan-tahapan yang harus kamu lakukan. Berikut tahapannya.

#1 Meluruskan Niat

Pastikan bahwa kamu memang berniat membantu. Sehingga kamu siap mendampingi temanmu sampai proses akhir. Jangan pula hanya berbekal rasa kasihan karena menganggap temanmu tak laku-laku. Itu sungguh pemikiran yang merendahkan. Ingat, selalu ada kisah dibalik tidak menikahnya seseorang.

Menikah itu ibadah. Jadi, jadikan niatmu juga sebagai ibadah. Yakni berniat hendak membantu dua orang dengan tulus ikhlas tanpa tedeng aling-aling. Entah nanti berjodoh atau tidak.

#2 Menggali Informasi  

Tugasmu sebagai mak comblang bukan hanya sekedar mengenalkan loh. Wajib bagi kamu untuk mengetahui latar belakang dari 2 orang yang hendak kamu jodohkan. Mulai keluarga, pekerjaan, keseharian, sifatnya, termasuk agamanya.  Istilahnya, jangan sampai temanmu nantinya jadi seperti membeli kucing dalam karung.

#3 Meminta Izin dan Menyampaikan Informasi

Kalau kamu sudah punya bekal informasi yang cukup, tahap selanjutnya adalah meminta izin atau mengutarakan niat baikmu. Berikan pula informasi tentang latar belakang orang yang akan kamu kenalkan. Izin dan penyampaian informasi ini harus kamu lakukan kepada dua belah pihak (temanmu dan yang akan kamu kenalkan). Jangan sampai satunya bilang ‘IYA’ dan satunya bilang ‘TIDAK’. Kalau dua-duanya sama-sama OK, lanjutkanlah perjodohannya.  

#4 Memberikan Akses Komunikasi

Sebelum ke tahap pertemuan, wajib sekali kamu memberikan akses informasi pada keduanya. Bisa dengan memberikan nomor telepon/WA, email, akun sosmed, dan CV. Memberikan semuanya lebih bagus atau bisa juga sesuai kesepakatan. Akses informasi ini akan membantu keduanya untuk mengenal lebih dalam. Dari sana keduanya akan memutuskan akan melanjutkan ke tahap pertemuan atau tidak.

#5 Membantu Proses Pertemuan

Perlu diingat, tugasmu belumlah selesai sampai di sini. Tanyakan perkembangan komunikasi di antara keduanya. Jika keduanya berniat untuk lebih serius dan perlu bertemu, tawarkan diri untuk menemani. Kebaradaanmu dapat merubuhkan tembok kekakuan diantara keduanya nanti. Jangan cuma jadi obat nyamuk lalu membiarkan keduanya mengobrol berdua saja. Sebisa mungkin kamu harus terlibat dengan perbincangan awal mereka.

Langkah ini tentu saja tidak bisa diterima semua pribadi. Ada yang lebih suka bertemu tanpa ditemani. Sah-sah saja, silahkan kembalikan ke pilihan masing-masing. Saya pribadi –yang beberapa kali pernah dijodohkan– lebih nyaman jika ditemani.

#6 Menyerahkan Pilihan kepada Keduanya

Pertemuan sudah dilakukan. Artinya kamu sudah bisa mulai melepaskan keduanya. Biarkan mereka menemukan ruang mereka sendiri untuk menuju jenjang yang lebih serius. Tapi tetap harus dipantau, kamu harus tahu apakah mereka akhirnya memutuskan akan menikah atau tidak. Jika ia, teruslah dukung mereka, jika tidak, tetaplah legowo. Setidaknya kamu sudah memberikan temanmu kesempatan untuk berikhtiar. Tidak Cuma yang hendak kamu jodohkan loh yang harus legowo. (Hehehe…)

#7 Menjaga Hubungan Baik

Meski orang yang kamu jodohkan akhirnya tidak berjodoh, tetaplah jaga hubungan baik dengan mereka. Jodoh Allah yang menentukan, manusia hanya bisa berusaha. Tidak ada yang sia-sia. Apa yang kamu lakukan InsyaAllah akan dicatat sebagai kebaikan.

Related: Bertanyalah ‘Kapan Nikah’ dengan Rasa Empati

Hal-Hal yang Perlu Dihindari saat Menjodohkan Teman

Hal-Hal yang tak boleh dilakukan saat menjodohkan teman

Ada hal-hal yang perlu kamu hindari saat hendak menjodohkan teman. Kamu sudah berniat baik dengan ingin membantu temanmu. Harapannya, niat itu tidak disertai dengan berbagai hal yang bisa mencederai perjodohan. Berikut diantaranya:

#1 Menjodohkan karena Rasa Kasihan

Ingat soal niat yang saya bahas di atas? Pastikan bahwa niatmu tidak disertai dengan rasa kasihan. Kasihan karena temanmu semakin tua, jomblo seumur hidup, dan tak laku-laku. Daripada mengedepankan rasa kasihan yang tidak berdasar lebih baik kamu cari tahu alasan temanmu kenapa belum menikah. Jika bisa, beri dia solusi. Salah satunya ya mencarikannya jodoh.

#2 Menjodohkan Tanpa Punya Informasi yang Jelas

Wah banyak nih yang seperti ini. Lantaran kamu berpikir temanmu belum menikah juga, siapa saja kamu jodohkan dengannya. Bahkan orang yang kamu kenal secara online saja kamu jodohkan dengan temanmu. Ada loh yang seperti ini. Dapat kenalan via online, eh langsung ditawarkan ke temennya yang belum menikah. Kebetulan ini kasus teman saya dan saya tahu ceritanya.

#3 Membuat Temanmu Serba Salah

Kamu antara niat dan tidak niat gitu maksudnya. Lebih tepatnya niatnya Cuma mau mengenalkan bukan menjodohkan. Kamu hanya memberi temanmu akses nomor telepon. Selebihnya temanmu harus berusaha sendiri untuk mencari tahu informasi tentang orang yang kamu kenalkan. Lebih parahnya lagi, temanmu perempuan dan kamu meminta dia untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu. Hmmm… mau ditaruh dimana harga diri temanmu Munaroh…? Tidak usah beralasan ‘saya sudah bilang kok ke yang cowok’.

#4 Menganggap Temanmu Sebagai Orang yang Berputus Asa

Oh sumpah jangan berpikir seperti ini. Sekalipun kamu meyakini bahwa secara tersirat temanmu sedang berputus asa. Kecuali kalau temanmu yang mengatakannya secara langsung. Dia curhat sampai nangis-nangis. Kalau tidak, jangan berasumsi. Orang sebal jika dianggap berputus asa, apalagi Cuma lantaran belum menikah.

#5 Jangan Memaksa

Penting sekali ini dipahami. Kamu tidak perlu bersikukuh bahwa kamu akan mengenalkan orang yang tepat dengan temanmu. Sebagus apapun menurut kamu, kalau temanmu berpikir yang tidak sama, ya tidak usah dipaksa. Standart orang beda-beda toh. Jangan pula langsung menghakimi temanmu sebagai orang yang terlalu pilih-pilih. Apalagi jika tawaran perjodohan itu pertama kali kamu berikan.

‘Sudah berkali-kali kok, dan memang dianya pemilih. Kurang kayalah, kurang gantenglah, kurang pinterlah’.

Nah kalau ini beda cerita lagi. Kalau sudah begitu ya makin tak perlu dipaksakanlah. Biarkan saja dia mencari apa yang dia mau sampai ketemu. Meski entah kapan, karena di dunia ini tidak ada manusia sempurna seperti harapannya.  

#6 Tidak Memahami Bahwa Temanmu Bukan Lagi ABG

Judul tulisan ini kan ‘Tahapan Menjodohkan Teman yang Tak Kunjung Menikah’. Pada paragraf awal juga sudah saya singgung, temanmu bahkan bisa jadi sudah cukup umur. Kalau mau lebih kasar sedikit, temanmu semakin tua saja. Jadi tentu saja perjodohan yang saya maksud di sini adalah perjodohan dengan tujuan menikah. Bukan perjodohan ABG yang endingnya pacaran.

Makanya kenapa kamu tidak boleh hanya memberikan nomor telepon saja. Membiarkan temanmu mencari tahu sendiri tentang orang yang kamu kenalkan melalui wawancara mandiri. Duh kasihan temanmu. Persingkatlah waktunya dengan membantu memberikan informasi sebanyak-banyaknya dan sevalid-validnya.

Nah itulah 7 tahapan menjodohkan teman versi saya. Kenapa versi saya? Karena apa yang saya tulis adalah pengalaman pribadi. Saya berkali-kali dijodohkan dan Alhamdulillah tidak pernah berhasil. Ya apapun itu tetap harus disyukuri toh. Tidak boleh nelongso. Jika ada yang punya pengalaman atau pendapat lain boleh sharing di kolom komentar. Tiap orang pasti berbeda-beda pengalamannya.

Bagikan

One comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *