Tentang nama

Tentang Nama yang Selalu Dipertanyakan

Tentang Nama yang Selalu Dipertanyakan – Saya senyum-senyum sendiri saat menulis tentang hal ini. Sesuatu yang mungkin remeh tapi sangat membekas di ingatan. Bagaimana tidak, kejadiannya hampir selalu berulang.

Tahun 2015 lalu, tepatnya bulan Agustus, untuk pertama kalinya saya berangkat ke Depok. Pergi dengan membawa sejuta asa demi masa depan yang lebih baik. Yah, resmilah saya menjadi salah satu orang yang membuat Depok semakin padat. (Maafkan aku Depok, hiks)

Singkat cerita, diterimalah saya bekerja di Sekolah Alam Depok. Banyak penyesuaian yang harus saya lakukan. Mulai dari kebiasaan, penggunaan bahasa, dan sebagainya. Dan yang paling membuat saya terus merasa aneh adalah, soal nama saya yang selalu dipertanyakan.

Balada Hururf K

Saya menemukan banyak teman kerja yang menuliskan nama saya tanpa huruf K. Ya, mereka hanya menulis ‘LULU’. Padahal aslinya, mulai dari KTP sampai ijazah nama saya pakai K, seperti ini ‘LULUK’. Saat saya mengatakan bahwa nama saya pakai hururf K, respon yang mereka berikan hampir selalu sama.

“Oh namanya pakai K?”

Baik-baik, mari kita mundur ke kehidupan saya sebelum merantau ke Depok. Sebab ini sungguh membuat saya benar-benar bingung. Selama saya tinggal di Madura, tidak pernah ada yang mempertanyakan soal cara penulisan nama saya ini. ‘LULUK’ ya pakai huruf K. Sepengalaman saya, setiap orang yang saya
temui dan memiliki nama yang sama dengan saya, penulisan namanya ya juga pakai huruf K.

Oke, yuk kembali lagi ke kehidupan saya di Depok. Tahun 2018 saya mencoba mencari pengalaman baru dengan berpindah tempat kerja. Saya bekerja di SMP the Indonesia Natural School. Salah seorang rekan guru yang sedang membaca kalender akademik yang tertempel di pintu ruang guru tiba-tiba berkata, “oh nama Kak Luluk itu pakai K ya?”

Saya pun menjawab sambil tersenyum, “ya Kak pakai K”. Sementara hati saya berbisik ‘tuh kan ditanyakan lagi’. Hehehe…

Kemana Perginya Huruf K?

Setiap kali saya datang ke sebuah acara seperti seminar dan pelatihan, nama saya di name tag yang dibuat oleh panitia juga ditulis tanpa huruf K. Rasanya mau protes, tapi karena banyak yang mengatri ya saya terima saja name tag saya dengan legowo.

Penting amat sih huruf K dipermasalahkan.

Mungkin beberapa orang akan berpikir seperti itu. Eits tunggu dulu. Ini penting loh kalau terkait dengan administrasi. Jika saya mewakili sekolah mengikuti pelatihan atau seminar biasanya kan ada sertifikat yang akan kita dapatkan . Kalau nama saya ditulis tanpa huruf K, kan jadinya tidak sesuai dengan KTP maupun ijazah. Kalau diluar kebutuhan administrasi ya tidak mengapa. Saya masih bisa paham kok.

Seperti yang saya tulis di awal, bahwa masalah ini sebenarnya masalah kecil. Tentang nama yang sering dipertanyakan. Cuma kejadian ini benar-benar membuat saya penasaran. Dan sampai saat ini saya masih mencari jawaban atas hilangnya huruf K di akhir nama saya semenjak tinggal di Depok.

Tulisan ini adala salah satu bentuk usaha yang saya lakukan. Siapa tahu, pembaca tulisan ini ada yang bisa menjelaskan. Jika ada, bisa beritahu saya melalui kolom komentar ya. Terima kasih.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *