Mbak Monica Anggen adalah sosok coach yang sering memotivasi peserta Kelas Growth Blogger. Ia kerap memberikan dorongan agar peserta terus berusaha sebaik mungkin sampai akhir. Sebagai bentuk dukungan, ia memberikan hadiah kepada beberapa peserta yang tulisannya bagus. Sayangnya saya belum masuk dalam daftar peserta yang tulisannya terpilih.
Ya tentunya ini bukan soal hadiah. Tapi lebih kepada evaluasi diri. Artinya skill menulis yang saya miliki masih perlu diasah lagi. Saya sempat mengunjungi beberapa blog peserta yang jadi pemenang. Dan benar, secara kualitas tulisan saya masih jauh di bawah mereka.
Monica Anggen
Mbak Monic adalah coach pertama yang memberikan materi di Kelas Growth Blogger. Materinya tentang kepenulisan. Para peserta langsung terkagum-kagum dibuatnya, termasuk juga saya. Materi dari Mbak Monic benar-benar mencerahkan.
Saat menyampaikan materi secara tertulis di group WA, Mbak Monic sedang dalam perjalanan. Meski begitu, tidak ada typo yang ditemukan pada tulisannya. Sungguh luar biasa Mbak Monic ini.
Waktu itu peserta juga masih penuh, ada sekitar 40-an orang. Jadinya jumlah pertanyaan yang masuk juga banyak dong. Mbak Monic dengan sabar menjawab semua pertanyaan. Diskusi bahkan terus berlanjut meski sudah pukul 11.00 malam lewat. Totalitas banget kan?
Kesalahan Fatal yang Memalukan
Saya punya pengalaman memalukan yang berhubungan dengan Mbak Monic. Ada tugas membuat artikel yang harus disubmit ke blog BRT Network. Di group Mbak Monic sudah memberi tahu tentang cara submit artikel yang benar itu bagaimana. Tapi karena kurang teliti dan terlalu panik, jadilah saya membuat kesalahan yang fatal.
Kesalahan saya waktu itu adalah masuk ke dashboard blog BRT Network dab mengedit postingan yang sudah saya submit. Padahal sudah dijelaskan bahwa hanya admin yang boleh mengeditnya. Saya kan sebenarnya penulis tamu, artinya saya tidak punya hak masuk ke dashboard blog BRT Network tanpa izin. Tapi bebal, saya tetap masuk dan mengedit artikel sampai 3 kali.
Sumpah malu banget. Apalagi kata Mbak Monic, sebagai tamu harusnya saya masuknya ke ruang tamu, eh malah masuknya ke kamar mertua. Duh, kalau misalnya kelasnya offline, saya sudah pasti ketar-ketir tidak karuan. Hanya bisa diam dan terus menundukkan kepala.
Kesalahan ini sebenarnya bisa menjadi penyebab saya dikeluarkan dari group. Tapi Alhamdulillahnya Mbak Monic masih memberikan kesempatan. Jadinya saya tetap bisa lanjut di kelas growth Blogger.
Belajar pada Mbak Monic
Mbak Monic itu seperti penyeimbang di Kelas Growth Blogger. Diantara coach-coach cowok yang suka memacu andrenalin, Mbak Monic sering hadir menenangkan peserta. Meski begitu, Mbak Monic juga orang yang tegas. Jika ada hal-hal yang tidak sesuai dan tidak seharusnya dilakukan peserta, dia tidak akan segan menegur dan memberitahu.
Tak terasa Kelas Growth Blogger akan segera berakhir. Selama kelas berlangsung saya telah belajar beberapa hal dari Mbak Monic. Pelajaran ini saya ambil dari interaksi kami melalui group Kelas Growth Blogger hampir sebulan ini. Berikut adalah beberapa hal yang saya pelajari dari Mbak Monic.
#1 Penulis harus Teliti
Mbak Monic sering menekankan kepada peserta agar teliti terhadap pekerjaannya. Contoh kecil dari ketelitian ini adalah soal typo tulisan. Tentunya jika kita ingin menjadi penulis, kita ikut bertanggungjawab menjaga kualitas tulisan kita.
#2 Bekerja Penuh Totalitas
Hal yang selalu saya ingat dari Mbak Monic adalah soal totalitasnya. Ia tidak pernah setengah-setengah. Hal ini patut saya tiru. Kalau nanti saya mendapat kesempatan bekerja dengan penerbit atau siapapun, saya harus bisa memberika hasil kerja yang memuaskan. Minimal sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat.
#3 Attitude
Saya tersentil banget soal attitude ini, soalnya sempat melakukan kesalahan fatal seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya. Kata Mbak Monic, penerbit atau klien tidak suka dengan penulis atau blogger yang ribet. Jadi kita benar-benar harus mematuhi aturan main. Jangan sampai teledor dan bersikap sembrono.
#4 Jangan Malas Membaca
Membaca itu ibarat energi yang dibutuhkan oleh penulis. Jadi kudu dilakukan. Selain itu, dengan membaca kita jadi bisa mempelajari cara orang lain dalam menulis. Mbak Monic sendiri bisa membaca sampai 7 buku dalam sebulan. Saya baru mulai membiasakannya, tapi dalam satu bulan ini baru dua buku yang saya baca. Ke depan semoga lebih banyak lagi.
#5 Terus Belajar
Mbak Monic yang sudah banyak menelurkan buku best seller saja masih suka belajar sampai sekarang. Apalagi saya yang baru memulai karir menulis saya ini. Maka saya tidak boleh berhenti untuk mengembangkan diri. Ilmu itu dinamis dan terus berkembang. Salah satu cara agar tidak tertinggal ya dengan semangat belajar sepanjang hayat.
Di sini saya ingin mengucapkan terima kasih banyak pada Mbak Monica Anggen. Banyak hal yang saya pelajari dari kepribadiannya. Dan suatu kebanggan bisa mengenal Mbak Monic, sosok penulis yang sangat inspiratif.