Testimoni Mosehat Ekstrak Moringa – Fakta yang satu ini tak boleh kita abaikan. Terutama bagi kita yang usianya mulai memasuki kepala 3. Dalam kondisi sehat sekali pun, kerusakan atau destruksi tulang tetap lebih besar dibandingkan dengan pembentukan sel-sel tulang itu sendiri.
Ketika tulang terus mengalami destruksi, maka kita bisa mengalami apa yang disebut dengan osteoporosis. Yakni kondisi di mana kepadatan tulang terus melemah dan lama kelamaan menjadi rapuh.
Masalahnya, osteoporosis ini sering kali tak menimbulkan gejala. Makanya banyak yang mengabaikannya. Biasanya baru ketahuan ketika tubuh mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang.
Karena itu, melakukan langkah pencegahan agar kita terbebas dari osteoporis perlu dilakukan. Bagaimana pun mencegah itu lebih baik daripada mengobati bukan?
Nah, salah satu cara untuk mencegah terjadinya osteoporosis adalah dengan mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup dan memaksimalkan penyimpanan kalsium dalam tulang.
Moringa oleifera, Sumber Kalsium dan Vitamin K Terbaik
Orang dewasa membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1000 mg per hari. Kalsium ini bisa kita dapatkan dari makanan yang kita konsumsi. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan kalsium cukup tinggi adalah Moringa oleifera atau yang kita kenal dengan nama kelor.
Per 100 gram daun kelor mengandung 440 mg kalsium. Jumlah ini lebih besar dibandingkan jumlah kalsium pada daging, kacang hijau, ikan salmon, dan yoghurt. Dalam kondisi kering, kandungan kalsium pada daun kelor bahkan bisa meningkat 5 kali lipat.
Sumber Makanan (100 gr) | Kandungan Kalsium |
Susu skim | 120 |
Yoghurt (rendah lemak) | 180 |
Bayam | 130 |
Keju | 480 |
Kacang Polong | 60 |
Selada | 90 |
Salmon | 180 |
Kacang hijau | 70 |
Daun kelor | 440 |
Kelebihan daun kelor dalam mengatasi osteoporosis bukan hanya karena jumlahnya yang tinggi. Selain sumber kalsium, daun kelor juga merupakan sumber vitamin K. Keberadaan vitamin K ini dapat membantu memaksimalkan penyimpanan kalsium dalam tulang.

Berbagai Khasiat Daun Kelor
Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman yang paling bermanfaat di dunia. Makanya, secara universal tanaman kelor dijuluki sebafai miracle tree, tanaman ajaib. Karena kandungannya begitu kompleks dan nutrisinya sangat tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan jika daun kelor mengandung banyak nutrisi, vitamin, dan mineral. Daun kelor juga merupakan sumber asam amino essensial, antioksidan alami, anti-kanker, anti-bakteri, dan antiinflamasi.
Karena itulah, daun kelor memiliki khasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Jadi bukan hanya sebagai penangkal osteoporosis. Di sini, saya akan menyebutkan 6 diantaranya. Selebihnya kamu bisa menemukan banyak jurnal penelitian akan khasiat daun kelor pada beberapa penyakit secara spesifik di internet.
#1 Mengobati Penyakit Kanker
Daun kelor mengandung senyawa isotiosianat, glikosida, gliserol-1-9-oktadekanoat, dan glukosinolat. Senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas sebagai antikanker.
#2 Menyembuhkan Maag
Daun kelor juga mengandung antiinflamasi atau antiradang. Sehingga bisa digunakan sebagai obat sakit maag. Di mana maag ini ditandai dengan adanya peradangan dan luka pada dinding mukosa lambung.
#3 Mengatasi Malnutrisi pada Anak
Di Afrika, serbuk daun kelor dicampurkan dengan bahan makanan untuk mengatasi malnutrisi pada anak-anak. Secara ilmiah, daun kelor terbukti dapat memenuhi kebutuhan gizi anak mulai dari protein, magnesium, potasium, zat besi, kalsium, vitamin A, Vitamin B, dan vitamin C.
#4 Meningkatkan Produksi ASI
Daun kelor kaya akan fitosterol. Senyawa yang fungsinya sebagai prekursor atau pembentuk hormon estrogen. Hormon estrogen sendiri dapat menstimulasi perbanyakan kelenjar air susu untuk produksi ASI.
#5 Mencegah Diabetes Mellitus
Konsumsi daun kelor atau ekstraknya dapat menurunkan absorbsi glukosa ke dalam darah pasien prediabetik. Yakni pasien yang kadar gula dalam darahnya sudah di atas normal. Tapi jika absorbi glukosa bisa dikurangi, maka peningkatan status pasien dari prediabetik ke diabetis mellitus tipe 2 bisa dicegah.
#6 Menangkal Radikal Bebas
Dilaporkan jika daun kelor merupakan sumber antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan buah-buahan seperti stroberi. Tubuh kita tentunya membutuhkan antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang kita dapatkan dari lingkungan dan makanan yang tidak sehat.
Mosehat Extra Moringa/Ekstrak Moringa
Duh, mau cari daun kelor ke mana? Di pasar-pasar bukannya daun kelor jarang ada ya? Eits, cara mengonsumsi daun kelor sekarang itu mudah, loh. Kamu tak harus mengonsumsinya dalam bentuk segar.
Kini, telah hadir Mosehat extra moringa. Mosehat merupakan jamu tetes modern dengan bahan utama ekstrak daun kelor. Diproduksi secara higienis dengan teknologi terkni.
Baca Juga: Jenis-Jenis Mentimun di Indoesia
Apa Saja Kandungan Mosehat?
Mosehat diformulasikan secara khusus untuk membantu menyembuhkan berbagai masalah kesehatan orang Indonesia. Bahan utamanya adalah ekstrak daun kelor dengan tambahan ekstrak habbatussauda dan ekstrak propolis.
Khasiat ketiga bahan tersebut sudah teruji secara klinis dan banyak diteliti. Sejak ribuan tahun lalu, ketiganya juga sudah dimanfaatkan dalam berbagai pengobatan.
Daun Kelor misalnya, di India menjadi bagian dalam pengobatan Ayurdeva. Sedangkan propolis digunakan oleh Bangsa Inca untuk mengobati peradangan dan pembengkakan. Bangsa Inca ini ada di daerah Peru antara tahun 1438-1533.
Habbatussauda sendiri cukup istimewa karena sampai disebutkan dalam sebuah hadis. Rasulullah Saw. bersabda, “Hendaklah kamu menggunakan habbatussauda, karena sesungguhnya padanya terdapat penyembuhan bagi segala penyakit, kecuali kematian.” (HR. Abu Salamah dan Abu Hurairah).

Manfaat dan Kegunaaan Mosehat
Karena terbuat dari bahan-bahan alami yang kaya nutrisi dan manfaat. Maka Mosehat juga memiliki manfaat dan kegunaan yang sama persis dengan formulanya, bisa menyembuhkan berbagai penyakit baik berat maupun ringan.
Tabel di bawah ini berisi daftar nama-nama penyakit yang insya allah bisa disembuhkan dengan terapi konsumsi Mosehat secara rutin. Saya rangkum dari instagram official @mosehatid dan testimoni.id.
Kegunaan Mosehat | Kegunaan Mosehat |
Polip | Lupus |
Amandel | Liver |
Batu empedu | Penuaan Dini |
Miom | Hepatitis A, B, dan C |
Hadi tidak teratur | Cacingan |
Reumatik | Stroke |
Gizi Buruk | Sinus |
Mata minus | Maag |
TBC | Sering lupa |
Hernia | Antikanker |
Asam lambung | Kolesterol |
Asam urat | Osteoporosis |
Diabetes | Jantung |
Vertigo | Darah tinggi |
Menopouse | dll |
Baca juga: Perbedaan Buah dan Sayur

Kelebihan Mosehat
Ok, daun kelornya memang kaya manfaat. Tapi kalau Mosehatnya gimana? Kenapa harus memilih Mosehat? Berikut saya berikan beberapa alasan kenapa Mosehat ini reccomended sebagai teman dalam menjaga kesehatan kita.
- 100% berbahan herbal/alami (daun kelor, jintan hitam, propolis)
- Aman dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak
- Multi manfaat, bisa menyembuhkan banyak penyaik.
- Dapat menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh
- Sudah memiliki sertifikasi BPOM (nomor registrasi TR193627491)

Testimoni Mosehat Ekstrak Moringa, Obati Berbagai Penyakit Kronis
Mengonsumsi Mosehat jangan tunggu sakit. Terutama bagi kita yang usianya sudah memasuki kepala 3 yang harus mulai memperhatikan kesehatan tulang sedini mungkin agar terhindar dari osteoporosis.
Mosehat mengandung ekstrak daun kelor yang memang terbukti secara ilmiah mengandung kalsium dan vitamin K yang bagus untuk tulang. Untuk menambah keyakinan terhadap Mosehat. Yuk, kita intip beberapa testimoni Mosehat ekstrak moringa dalam menyembuhkan berbagai penyakit kronis.
Pertama, Ibu Grace (36 tahun) mengidap batu empedu selama 10 tahun. Setelah mengonsumsi Mosehat selama 3 tahun, batu empedu yang dideritanya sembuh.
Kedua, Ibu Jenah (45 tahun) dari Bangka Belitung divonis mengidap penyakit kanker kelenjar getah bening. Dokter menyatakan Ibu Jenah harus dioperasi. Tapi setelah mengonsumsi Mosehat, penyakitnya sembuh tanpa harus operasi.
Ketiga, Bapak Duyatno (37 tahun) dari Lampung. Mengaku memiliki gejala hernia dan gejala tersebut berangsur reda setelah rutin mengonsumsi Mosehat.

Referesi
Yulianti, Nurheti. 2009. Maag, Kenali, Hindari, dan Obati. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Aini, Qurratu. 2019. Analisis Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera). Aceh: Syiah Kuala Unicersity Press.
Rani, Karina C. dkk. Modul Pelatihan Kandungan Nutrisi Tanaman Kelor. http://repository.ubaya.ac.id/38511/1/MODUL%20NUTRISI%20TANAMAN%20KELOR.pdf, diakses pada tanggal 10 Maret 2022.
Alethea, Talytha dkk. Efek Antidiabetik pada Daun Kelor. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1421/1264, diakses pada tanggal 22 Maret 2022.
Siregar, Hotnida C.H. dkk. 2011. Propolis Madu Multikhasiat. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Putra, Sitiatava R. _. Mukjizat & Seluk Beluk Habbatussauda. Yogyakarta: Kaktus.