Penyakit penyebab kulit kepala kering

3 Penyakit Penyebab Kulit Kepala Kering, Bagaimana Mengatasinya?

Kulit kepala kering yang dialami oleh seseorang tidak hanya dapat merusak penampilan. Rambut jadi terlihat kotor karena serpihan-serpihan putih di helaian rambut. Ia juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan akibat rasa gatal yang ditimbulkan. Efek lainnya adalah rambut bisa menjadi rontok.

Penyebab kulit kepala kering sangatlah beragam. Bisa disebabkan karena udara, usia, dehidrasi, produk perawatan yang tidak tepat, dan penyakit.

Pada artikel kali ini akan dibahas penyebab kulit kepala kering karena penyakit. Ada 3 penyakit, yaitu dermatitis seboroik, dermatopis atopik, dan psoriasis.

Perbedaan Kulit Kepala Kering dan Ketombe

Sebelum membahas lebih lanjut, mari ketahui terlebih dahulu bedanya kulit kepala kering dan ketombe. Banyak yang masih menganggap keduanya sama karena efek yang ditimbulkan mirip.Tapi pada beberapa kasus, kulit kepala kering dapat menyebabkan ketombe.


Kulit kepala kering dapat memicu munculnya serpihan putih, berukuran kecil, dan tidak bersisik. Sementara pada ketombe, serpihan putih yang ditimbulkan berukuran lebih besar, terlihat berminyak, dan bersisik.


Penyebab utama kulit kepala kering adalah dehidrasi internal ataupun eksternal. Meski penyabab karena hal lainnya juga ada. Sedangkan penyebab utama ketombe adalah produksi minyak berlebih dan jamur tidak berbahaya, malassezia.

Penyakit Penyebab Kulit Kepala Kering

1. Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah peradangan pada kulit kepala yang menyebabkan kulit kepala berwarna kemerahan, berkerak, bersisik, dan berketombe. Bayi dan orang dewasa berumur 30-an keatas adalah yang paling sering mengalaminya. Dermatitis seboroik yang terjadi pada bayi disebut juga sebagai cradle cap.


Penyebab utama penyakit ini belum diketahui. Diduga karena peradangan pada kulit kepala yang disebabkan oleh jamur penyebab ketombe, yaitu malassezia. Selain itu juga diduga karena respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Sehingga, orang-orang dengan imunitas tubuh yang rendah lebih rentan terkena penyakit ini.


Dermatitis seboroik dapat ditangani secara mandiri dengan menggunakan shampoo anti ketombe. Upaya pencegahan juga perlu dilakukan dengan tidak menggaruk kulit kepala yang terasa gatal. Bila efek yang ditimbulkan sampai menyebabkan iritasi pada kulit, maka penderita perlu memeriksakannya ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Gejala Pneumonia pada Balita

2. Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik atau yang dikenal juga dengan sebutan eksim atopik atau eksim kering merupakan peradangan yang tidak hanya terjadi pada kulit kepala, tapi juga pada bagian kulit lainnya. Peradangan yang ditimbulkan biasanya berlangsung lama, bertahun-tahun bahkan. Setelah tertangani, penyakit ini bahkan bisa kambuh kembali.


Dermatitis atopik pada kulit kepala ditandai dengan rasa gatal, kulit kepala kering, dan munculnya ruam atau bintil-bintil merah. Rasa gatal yang ditimbulkan terjadi secara terus menerus terutama pada malam hari.
Dermatitis atopik banyak dialami anak dan balita. Namun tidak menutup kemungkinan juga diderita oleh remaja dan orang dewasa. Penyababnya juga belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa hasil studi menunjukkan bahwa orang dengan riwayat penyakit asma dan rhinitis alergi lebih rentan terkena penyakit ini.


Pengobatan dermatitis atopik yakni dengan menggunakan krim kortikosteroid dan pelembab. Perlu dingat, krim dan pelembab yang dimaksud harus diresepkan oleh dokter. Upaya mandiri yang dapat dilakukan adalah pencegahan. Yakni dengan tidak menggaruk kulit kepala untuk menghindari iritasi. Selain itu hindari menggunakan sabun dengan bahan keras.

3. Psoriasis

Sama dengan 2 penyakit sebelumnya, psoriasi merupakan peradangan pada kulit yang pemicunya belum diketahui secara pasti. Diduga terkait dengan sistem kekebalan tubuh dan faktor keturunab. Psoriosis ditandai dengan ruam Pada kulit, kulit kering, tebal, bersisik, namun mudah terkelupas.


Pembeda psoriosis dengan 2 penyakit sebelumnya adalah, psoriasis dapat menimbulkan rasa gatal yang disertai dengan rasa nyeri. Selain itu juga menimbulkan luka berkerak yang tebal dan bertahan lama. Psoriasis adalah penyakit yang tidak menular. Dapat dialami semua kalangan usia, tapi lebih sering mereka yang berusia antara 15 sampai 35 tahun.


Psoriosis dapat diatasi dengan krim, gel, salep, atau sampo anti ketombe. Penanganan dari dokter biasanya dengan disuntikkan kortikosteroid pada area yang terkan psoriosis. Menggaruk kepala secara berlebihan sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan kerontokan dan infeksi.


Itulah 3 penyakit penyebab kulit kepala kering. Ketiganya merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan pada kulit kepala. Sama-sama menyebabkan rasa gatal yang jika digaruk dapat menyebabkan iritasi. Namun tidak perlu khawatir, semuanya bukan merupakan penyakit berbahaya. Jika efek yang dirasakan sudah berlebihan, barulah kita periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Bagikan

2 comments

    1. Ada, tapi tidak berbahaya. Jadi ya amanlah. Hehe. Cuma kadang bikin risih saja kalo sampai berkerak2.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *