Dampak Pandemi Virus Corona. Pada suatu pagi cenderung siang (21/02/2020), tiba-tiba salah satu group whatssaap membahas virus corona dari sisi berbeda. Seorang teman dalam group tersebut membagikan tautan akun instagram salah satu artis Indonesia, Davina Veronica (@davinaveronica).
Dalam unggahannya kemarin (20/03/2020), Davina membagikan beberapa gambar kondisi suatu kota dan alam sebelum dan setelah adanya virus Corona. Pada caption-nya, Davina menuliskan bahwa semenjak berkurangnya aktivitas manusia karena virus corona membuat bumi dapat bernapas dan beristirahat. Tingkat polusi di bumi menurun drastis. Beberapa hewan juga bebas kembali ke tempat asalnya.
Tentu saja apa yang Davina tuliskan menggugah hati dan perasaan saya. Hingga saya putuskan untuk mencari tahu lebih jauh tentang hal tersebut. Tentang fakta bahwa bumi dapat bernapas lega meski sejenak, ketika wabah corona sedang melanda.
Lockdown: Aktivitas Manusia Berkurang
Lockdown pertama kali dilakukan oleh Cina tepatnya di Kota Wuhan pada 23 Februari 2020. Kemudian menyusul 15 kota lainnya disekitar Kota Wuhan. Aktivitas warga dibatasi, penerbangan dan kereta tak beroperasi, dan jalanan diblokir.
Italia juga memberlakukan lockdown. Tempat-tempat umum seperti sekolah, universitas, museum, bioskop dan tempat-tempat serupa ditutup. Tetapi aktivitas di lembaga-lembaga ibadah masih diperbolehkan dengan syarat masyarakat diminta menjaga jarak selama beribadah.
Di Indonesia, status lockdown memang belum dinyatakan secara resmi oleh Pemerintah. Namun beberapa Kepala Daerah telah mengambil langkah strategis dengan meliburkan sekolah selama dua pekan sejak 16 Maret 2020. Presiden juga menghimbau masyarakat agar bekerja dan beribadah dari rumah.
Lockdown dan pembatasan aktivitas manusia tentu berpengaruh pada lalu lintas dan industri. Lalu lintas yang biasanya dipenuhi kendaraan bermotor tiba-tiba sepi. Beberapa baprik yang juga beroperasi juga terpaksa menghentikan produksi. Artinya, berkurangnya penggunaan kendaraan bermotor dan mesin-mesin di pabrik juga berdampak pada pengurangan asap kendaraan, karbon dioksida, natrium dioksida, dan gas beracun lainnya di atmosfer.
Dampak Pandemi Corona pada Kesehatan Udara
Dilansir dari Kumparan.com, menurut pusat penelitian energy dan udara bersih (CREA) terjadi penurunan emisi karbon dioksida (CO2) di Cina sebanyak 15% bersamaan dengan diberlakukannya status lock down di negara tersebut. Sementara di Italia, berdasarkan satelit ESA’s Sentinel-5P, telah terjadi penurunan konsentrasi nitrogen dioksida (NO2) secara drastis sejak 1 Januari sampai 12 Maret 2020. (Bukti lainnya silahkan dicari melalui google).
Gas-gas seperti CO2, NO2, CFC, HFC, CO, N2O sebenarnya secara alami dibutuhkan oleh bumi. Gas-gas tersebut berfungsi menahan panas matahari di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi tetap selalu hangat dan memungkinkan manusia untuk tetap hidup.
Namun seiring perkembangan jaman, gas-gas tersebut memenuhi atmosfer dalam jumlah yang tidak seimbang dengan kata lain jumlahnya sudah berlebihan. Akibatnya suhu dibumi meningkat tajam sehingga menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Selain itu, jika terlalu banyak dihirup, gas-gas tersebut dapat merusak lingkungan dan kesehatan sistem pernapasan.
Baca juga: Curhatan saya tentang virus corona
Polusi Udara Tak Kalah Mematikan Dibanding Corona
Perlu kita sadarai bersama, bahwa polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaran dan gas-gas seperti CO2, NO2, CFC, HFC, CO, N2O tak kalah mematikannya dibandingkan dengan corona. Kematian akibat polusi udara tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kematian yang disebabkan oleh malaria, tuberculosis, dan AIDS.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, berdasarkan data Global Alliance on Health and Pollution (GAHO) yang dirilis tahun 2019, India merupakan negara dengan angka kematian tertinggi akibat polusi udara. Disusul oleh Cina di peringkat kedua, Nigeria di peringkat ketiga, dan Indonesia di peringkat keempat. Tercatat ada sekitar 232 ribu kematian di Indonesia yang disebabkan oleh polusi udara pada tahun 2017.
Earth Need Take A Break
Berabad-abad lamanya, manusia telah membuat bumi ini sesak napas dengan segala tingkahnya yang tak karuan. Rupanya ia butuh istirahat meski barang sejenak untuk mengembalikan keseimbangan dirinya. Dan sepertinya Allah mengizinkan hal tersebut terjadi bersamaan dengan hadirnya virus corona di bumi.
Tentunya saya berharap pandemi virus corona dapat segera berakhir. Namun perlu kiranya kita untuk mengambil banyak hikmah dari kejadian ini. Salah satunya mungkin dengan menyadari bahwa Allah juga hendak sedikit menyentil kita agar lebih peduli pada bumi.
Saat kita tak lagi bisa berhenti dari segala kegiatan yang dapat merusak bumi, seketika Allah memaksa kita untuk berdiam diri dan berhenti merusak bumi. Wallahu A’lam.
Iya mbak, dampak positif korona bagi bumi adalah bumi memiliki waktu untuk beristirahat. Udara jadi lebih segar karena tidak banyak asap pabrik dan juga asap kendaraan. Memang setiap kejadian pasti ada hikmahnya..
semoga segera pendemi ini berakhir, manusia dan bumi sama sama bisa bernapas dengan lebih baik ya, Aamiin
YA Allah bener banget ini. Kalau selama pembatasan gerak dan lockdown bumi jadi bisa “bernapas lagi”. Setuju kalau banyak hikmah dari kejadian ini. Semoga Allah melindungi kita semua. Dan virus ini segera berakhir, aamiin
Amiin.
#MelawanCovid-19
Ada baiknya juga sih saat lockdown bumi jadi bersih. Namun, perlu juga dengan kesadaran yang tinggi akan virus ini.
Yap, kita mesti tetap waspada ya Kak. Semoga Allah segera mengirikan pertolongannya.
semua musibah pasti ada hikmahnya ya. seneng lihat bumi bisa lebih sehat seperti ini apalagi udaranya. Ini teguran juga sih supaya manusia bisa lebih aware sama bumi dan tidak berbuat seenaknya. semoga setelah kejadian wabah ini kita bisa lebih baik lagi. Aamiin
Amiin. Yap benar Kak. Yang terpenting adalah setelah ini tindakan kita untuk bumi apa.
Selalu ada dua sisi yang diberikan dari dampak wabah yang hadir… saya juga mencoba menyikapinya dari sisi yang baiknya saja… sembari terus berdoa meningkatkan iman dan menjaga hidup tetap sehat untuk memperkuat imunitas tubuh… at the end… bumi sehat kita pun kembali sehat
Nah Yap, setuju bangey. Bumi sehat kita pun sehat.
Ya Allah, saya gak kepikiran sampai ke sini. Ternyata memang banyak hikmah dari bencana yang sedang melanda dunia saat ini ya, Mbak
Ya kak, apapun itu, kita mesti mengambil pelajaran dari banyak sisi.
Selalu ada sisi positif ya dari hal terjadi. Semoga semua membaik untuk bumi dan manusia
Amiin, Amiin. Bagaimanapun harapannya semua sehat. Bumi sehat, manusianya juga.
Aku sungguh berdoa, semoga pandemi korona ini segera berlalu. Semua lini ekonomi, kesehatan hingga pendidikan terkena dampak negatif euy 🙁
Ya mas, saya pun juga begitu. Tapi semoga tulisan ini juga menjadi sedikit himbauan bahwa kita perlu juga lebih peduli pada kondisi bumi setelah pandemi ini mereda.
Ini benar mas. Ada juga alasan mengapa kita diminta untuk beribadah sendiri-sendiri dibanding beribadah berjamaah di tempat ibadah. Mungkin Tuhan ingin kita lebih dekat pada-Nya sebagai personal. Selalu ada hikmah di balik susah dan senang. Terima kasih sudah berbagi.
Amiin. Sama-sama Mbak.
semua kejadin dan bencana di muka bumi pasti ada hikmahnya. begitu juga dengan corona yang mengharuskan kita agar tetap berdiam diri di rumah. hal ini bisa dijadikan momen meningkatkan kebersamaan dalam keluarga
Betul, setuju juga dengan yang ini Mas.
Seakan-akan Allah menyuruh kita untuk hidup lebih bersih dan mengurangi polusi udara dari segala aktivitas kita ya Mbak Lulu
Ia benar sekali kak.
sebetulnya lockdown sangat efektik menurunkan daya penyebaran virus Corona. Hanya sayang amat orang Indonesia tidak mengindahkan imbauan ini
Ini juga yang saya sedihkan mas. Susah juga orang Indonesia dibilanginnya. Ke depan semoga makin banyak yang sadar.
beneran ini waktu kontemplasi, kita berdiam diri dan berhenti merusak bumi, bumi hanya satu, kalau rusak dimana lagi kita akan tinggal nanti. hiks
Ya Kak, makanya kita perlu berlaku baik sama bumi.
Bumi sudah lelah. Bumi butuh istirahat. Stay safe. Semoga semua terhindar dari Covid-19
Amiin
selalu ada hal baik ditengah badai (penyakit pandemi) yang sedang kita alami saat ini. Dari gambar penampang perbedaan polusi di China aja berbeda jauh ya, bumi memang jadi lebih bisa bernapas
Ya kak, setidaknya selalu ada hikmah dari balik musibah.
Bumi makin tua. Manusia makin hilang kendali. Kita cuma berharap uang baik-baik semoga virus ini segera balik ke alamnya..
Semoga setelah ini, bumi semakin baik dan pandemi corona juga segera mereda ya Kak.
Semoga saja wabah ini segera berakhir. Biarlah penduduk bumi menikmati kesegaran udara kembali tanpa takut menghirup udara yg kotor dari wabah virus yg mematikan ini
Amiin, Amiin
corona lagi dan corona lagi itulah yang sering aku lihat dengan dan baca akhir akhir ini. seharusnya dengan adanya virus ini kita jadi tahu diri apa dan perpuatan salah apa yang di buat sehingga bisa menimbulkan virus yang berbahaya ini. semoga corona cepat hilang itulah do’a ku
Amin, Semoga ya mas. Begitu pula harapan saya.
Alam sedang memperbaiki diri, aku mikirnya sih begini. Dampak corona ini juga seharusnya jadi pengingat bagi manusia ya untuk instrospeksi dan lebih aware menjaga “kesehatan lingkungan” sekaligus menjaga kesehatan diri sendiri. Aku setuju dengan tulisan ini
Terima kasih mbak.
Allahuuu benar-benar ya mbak, selalu ada hikmah dibalik segala musibah,
Benar banget inii, semoga setelah keadaan membaik kita juga dapat bertingkah yg baik dengan bumi
Amiin, semoga semua bisa mengambil pelajaran dari sisi lingkungan ya Kak.
Semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga bisa melakukan aktivitas lagi. Dan semoga manusia juga mengambil pelajaran dari wabah ini.
Amiin, setuju sekali Kak.
Suka aku dengan judulnya, manusia sesak nafas, bumi bebas bernafas karena mengurangi polusi disebabkan aturan working from home
Selalu ada hikmah dari semua peristiwa. Semesta sedang mengatur keseimbangannya. Sebagai manusia tak berdaya, saya masih berharap lebih. Seandainya mekanisme wawas diri terhadap kehidupan ini tidak harus diikuti banyak kematian dan ancaman resesi ekonomi. Wallahualam..