Kebun Salak Desa Jaddih

Ciri-Ciri Buah Salak yang Manis dan Kisah Menghilangnya Kota Salak

Ciri-Ciri Buah Salak yang Manis – Seorang gadis kecil, umurnya sekitar 11 tahun. Ia berjalan di antara tanaman salak yang tertata rapi. Sesekali gadis kecil itu harus menunduk saat batang daun salak penuh duri tumbuh agak miring. Hampir membatasi lorong-lorong tanaman yang hanya cukup dilewati satu orang.

Karena seringnya bermain di kebun salak milik bibinya. Anak kecil itu jadi tahu, antara bunga jantan dan bunga betina dari tanaman salak sering berada di pohon yang berbeda. Tapi gadis kecil itu belum tahu kalau salak masuk jenis tanaman berumah dua.

Kalau kamu bagaimana? Tahu jugakah?

Cerita Bersama Tanaman Salak

Gadis kecil yang saya ceritakan tadi adalah saya sendiri. Dulu waktu SD, saya suka bermain di rumah Bibi –kakak perempuan Ibu saya–. Ada kebun salak yang tak terlalu luas di belakang rumahnya.

Saya tak tahu jenis salak yang bibi tanam. Tapi seingat indera pengecapan saya, tanaman-tanaman salak bibi menghasilkan buah yang manis. Setiap kali panen, bibi selalu memberiku buah salak jika kebetulan saya berkunjung ke rumahnya.  

Kini, setelah berpuluh-puluh tahun berlalu. Kebun salak bibi sudah berganti bangunan tempat tinggal. Sejak awal, area kebun salak milik bibi sudah diniatkan sebagai tanah warisan. Bakal pekarangan untuk anak-anaknya.

Jadi tanaman salak ditanam sebagai upaya pemanfaatan lahan kosong saja. Sebab anak-anak Bibi belum berkeluarga. Masih pada sekolah.

Baca juga kisah saya dengan Mentimun Madura

Berkunjung ke Desa Penghasil Salak Pondoh, Yogyakarta

Saya mengikuti study tour ke DIY Yogyakarta saat kuliah dulu. Salah satu lokasi yang masuk daftar kunjungan adalah sebuah desa di Kabupaten Sleman. Saya lupa nama desanya apa.

Di desa itu, hampir semua masyarakatnya membudidayakan salak pondoh. Salah satu jenis salak yang terkenal super manis. Salak pondoh yang mereka tanam bahkan sudah menembus pasar ekspor.

Sebagai mahasiswi pertanian, saya kagum sekali waktu itu. Sebab para petani salak di sana membentuk kelompok-kelompok tani yang berjalan baik.

Mereka membudidayakan salak dengan sistem organik. Pupuknya menggunakan kotoran kambing. Airnya berasal dari perairan gunung merapi yang kaya bahan vulkanik. Kalau pengendalian hamanya bagaimana?

Ada cerita yang cukup unik. Jadi petani-petani salak ini tak hanya bekerjasama dalam hal pembudidayaan salak saja. Mereka juga mengadakan pengajian rutin seminggu sekali. Mereka selalu menyelipkan doa, semoga tanaman salak mereka tak habis termakan oleh hama.

Salah satu hama yang suka menyerang adalah tikus. Tapi para petani salak tak mau memberantas tikus-tikus itu. Jika hanya satu dua buah salak yang dimakan oleh tikus. Ya mereka biarkan saja.

Kata mereka, sama-sama makhluk Allah. Sama-sama butuh rezeki, butuh makan. Toh yang dimakan sedikit. Tak sampai se kebon habis. Alhamdulillah-nya, tanaman salak mereka benar-benar tak pernah terkena serangan hama berlebihan loh.

Sungguh sebuah prinsip hidup dan prinsip budidaya yang arif dan bijaksana bukan?

Apa Saja Manfaat Buah Salak?

Sempat viral sebuah video salah satu artis ternama Indonesia. Video tersebut memberitahu banyak orang kalau sang artis tak tahu bagaimana caranya mengupas salak. Hebohlah netizen se Indonesia Raya.

Saya sih tak mau membahas artisnya. Saya cuma lagi membayangkan. Seandainya saya membuat video tentang manfaat buah salak, bakalan viral juga nggak ya? Coba dong berikan pendapatmu di kolom komentar!

Sekarang saya akan menyampaikan manfaat buah salak dalam bentuk tulisan dulu. Apa saja manfaat buah salak? Mari kita lihat dari kandungan gizinya.

Saya mendapatkan informasi kandungan gizi buah salak dari sebuah jurnal. Saya tuliskan ulang di sini. Silahkan mencermati tabel di bawah!

Kandungan Gizi dalam Buah SalakProporsi
Protein0,40 g
Kalori77,0 kal
Kalsium28,00 mg
Karbohidrat20,90 g
Zat besi4,20 mg
Fosfor18,00
Vitamin C2,00 mg
Vitamin B0,04 mg
air78,00 mg

Tabel di atas menunjukkan kandungan gizi dalam 100 gr buah salak. Sumber aslinya dari Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI tahun 2020.

Ukuran buah salak itu ya bermacam-macam. Pokoknya antara 30-100 gr per buah. Anggap saja yang beratnya 100 gram per buah adalah buah salak berukuran paling besar. Sebesar-besarnya buah salak tak akan mungkin lebih besar dari kepalan tangan. (Kecuali nanti ada upaya pengembangan buah salak berukuran super besar).

Baca juga: Saya menemukan bunga dan buah singkong di ladang

Ciri-ciri salak buah yang manis
Salak yang manis memiliki daging buah yang masir

Ciri-Ciri Buah Salak yang Manis

Ciri-ciri buah salak yang manis dapat terlihat dari tampilan fisiknya. Bentuknya biasanya oval. Semakin oval semakin manis. Sisik pada kulit buah terlihat lebih renggang. Sehingga warna kulit salak terlihat sedikit cokelat kekuningan. Kalau dipotek, daging buahnya masir.

Kalau tak ingin repot-repot. Tak mau memastikan ini itu. Sebenarnya kita tinggal beli saja jenis-jenis salak berkualitas baik.

Ada tiga jenis salak populer di Indonesia. Ketiga jenis tersebut dikenal sebagai salak dengan kualitas baik. Daging buahnya segar, manis, dan renyah. Yaitu salak padang, salak pondoh, dan salak bali.

Baca juga: Saya menemukan 10 jenis gulma berbunga indah di ladang

Jalan Pesalakan Bangkalan
Jalan Pesalakan Masuk Kelurahan Demangan

Kisah Hilangnya Kota Salak

Kabupaten Bangkalan, salah satu kabupaten di Pulau Madura. Dulu kala dikenal sebagai Kota Salak. Di beberapa kelurahannya terdapat banyak kebun salak. Bahkan sampai ada jalan bernama Pesalakan.

Ketika SMA, saya adalah salah satu saksi mata adanya kebun-kebun salak di Kabupaten Bangkalan. Saat itu saja sebenarnya, luasan kebun salak sudah berkurang. Konon katanya pengurangan tersebut terjadi sejak tahun 90-an.

Saya juga menjadi saksi bagaimana kebun-kebun salak itu satu persatu dimusnahkan. Berganti menjadi bangunan.

Lalu bagaimana dengan sekarang? Ya semakin hilang, semakin tak terlihat. Dan hampir terbabat habis. Hanya satu dua tiga saja yang tersisa di sudut-sudut kota kabupaten.

Pasar Baru Socah
Buah Salak di Pasar Baru Socah

Sisa-Sisa Manisnya Salak Pondoh

Jenis salak yang dibudidayakan di Kabupaten Bangkalan adalah salak pondoh. Jadi dijamin rasanya pasti enak. Saya pernah mencobanya beberapa kali.

Selain di pusat kota kabupaten, sentra penanaman salak juga ada di Desa Bilaporah dan Desa Jaddih Kecamatan Socah. Nasib kebun salak di dua desa ini hampir sama dengan kota induknya. Namun sedikit lebih baik. Menurut saya.

Sampai saat ini, kita masih bisa menemukan kebun-kebun salak dengan mudah di Desa Bilaporah dan Desa Jaddih. Meski tak terlalu melimpah, setiap hari selalu saja ada orang yang panen. Hasil panen biasanya dijual ke pasar-pasar terdekat.

Saya sering menemukan penjual salak di Pasar Baru Socah, Pasar Klobungan, dan Pasar Ki Lemah Duwur. Harganya sangat murah, amat sangat murah. Mungkin karena itulah, kenapa banyak yang tak lagi tertarik membudidayakan salak.

Kesimpulan

Yap, tulisan ini memang membahas soal salak. Tapi sedikit random cara pembahasannya. Ada memori tentang saya dan tanaman salak. Saya juga menuliskan tentang ciri-ciri buah salak yang Manis.

Terakhir kisah tentang Kabupaten Bangkalan. Kabupaten yang menurut saya tak lagi bisa membanggakan diri sebagai ikon buah salak. Sebab kebun-kebun salak yang ia miliki perlahan musnah.

Hanya tersisa 2 kenangan manis. Yakni melalui beberapa kebun salak yang masih ada di Desa Bilaporah. Juga melalui sebuah patung buah salak di alun-alun Kabupaten Bangkalan. Di mana patung ini juga tak mencolok keberadaannya. Agak tersembunyi dari pandangan.

Ya begitulah! Saya akhiri dulu kisah tentang hilangnya Kota Salak ini ya.

Bagikan

6 comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *