tapak liman

Dari Tanah yang Terlupakan, Tapak Liman Tumbuh Membawa Harapan

Pernah nggak kamu memperhatikan tanaman kecil yang tumbuh di pinggir jalan, halaman kosong, atau tanah yang nyaris nggak terawat? Aku pernah dan salah satu yang paling menarik perhatianku adalah tapak liman (Elephantopus scaber).

Awalnya kupikir cuma rumput liar biasa. Tapi ternyata, tanaman ini menyimpan banyak cerita, mulai dari warisan pengobatan tradisional sampai potensi besar dalam dunia kesehatan modern.

Tumbuhan ini mungkin tumbuh di tempat-tempat yang kita anggap nggak berguna. Tapi dari sana, ia membawa harapan untuk kesehatan dan harapan untuk hidup yang lebih alami.

Dan buatku, hubungan dengan tapak liman bukan cuma sekadar rasa penasaran biasa.

Tahun 2012, aku menjadikannya sebagai objek penelitian skripsi. Waktu itu, aku melakukan pemetaan pertumbuhan tapak leman di Bangkalan berdasarkan agroekologi yang ada di sana.

Aku jalan dari satu lokasi ke lokasi lain, mencatat dan mengklasifikasi tapak liman berdasarkan kondisi tanah tempat ia tumbuh juga bagaimana potensi produksinya.

Ternyata jenis tanah tertentu bisa memengaruhi potensi produksi dari tumbuhan ini.

Dari situlah aku makin sadar, bahwa tapak liman bukan hanya kuat bertahan, tapi juga selektif dan cerdas beradaptasi.

Apa Itu Tapak Liman?

tanaman obat

Mungkin sebagian dari kalian sudah tahu atau minimal pernah lihat tumbuhan ini. Kalau belum pernah, biar kujelaskan sedikit tentangnya.

Tapak liman adalah nama populer dari tanaman liar bernama ilmiah Elephantopus scaber.

Di beberapa daerah ada yang menyebutnya juga dengan nama “tapak leman”, “tapak tangan”, atau bahkan “rumput ajib-ajib”.

Tanaman ini banyak tumbuh di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan biasanya hidup di lahan terbuka, pinggiran sawah, atau bahkan halaman rumah.

Tanaman ini tergolong dalam keluarga Asteraceae, samalah kayak bunga matahari dan daun dewa.

Walau kecil dan sering dianggap gulma, ternyata punya manfaatnya yang luar biasa besar lho. Khususnya, dalam dunia pengobatan tradisional.

Ciri-Ciri Tapak Liman

Barangkali, kalian lagi gabut di rumah terus pingin liat seperti apa tumbuhan ini. Coba deh cari di sekitar rumah kalian!

Nggak sulit mencari tumbuhan ini. Kalian ingat saja ciri-ciri tapak leman(1) yang mau kusebutkan, berikut ini:

  1. Daunnya tumbuh mendatar di tanah, berbentuk lonjong, bergerigi di tepinya, dan biasanya ditumbuhi bulu halus. Meski tergolong daun tunggul, tapi daunnya tumbuh ngumpul di bawa membentuk roset akar.
  2. Batangnya pendek banget dan berbulu, kadang terlihat ungu kehijauan.
  3. Kalau kebetulan ada yang sudah berbunga. Bunganya kecil, ungu muda, dan muncul dari tengah batang. Pas jaman skripsi dulu, aku tahu, bunganya mekar sekitar pukul 1-2 siang. Habis itu, nutup lagi jam 4 sore.
  4. Kalau sampai bisa mencabutnya (yah, menurut pengalamanku sih sulit buat nyabut rumput ajib-ajib ini tuh), akarnya tergolong dalam akar serabut dengan sistem akar tunggang kecil.
Baca juga:  Ini Loh Perbedaan Buah dan Sayur, Jangan Bingung Lagi Ya!

Tapak liman tumbuh rendah, hampir menyentuh tanah. Kayak pingin menyatu dengan bumi. Mungkin karena itu juga ia sering luput dari perhatian kita.

Namanya juga tumbuhan liar sih. Apalah yang mau kita harapkan? Pasti terabaikan lah sama perhatian kita.

Kandungan Senyawa Aktif

kandungan tapak liman

Saat kuliah dulu, jurusanku lebih fokus soal metabolit sekunder tanaman. Di mana kondisi lingkungan di Madura juga sangat mendukung untuk peningkatan kandungan tersebut.

Oleh karena itu, aku juga cari tahu soal kandungan metabolit sekunder tapak tanah(1) ini.

Catatan buat kalian yang masih asing sama istilah metabolit sekunder ya! Ini tuh senyawa aktif yang memberikan manfaat kesehatan.

Aku sih nggak terlalu ekspek kalau bakalan nemuin informasi mengenai kandungan senyawa aktifnya waktu itu. Kupikir masih belum ada yang meneliti tentangnya.

Eh, ternyata aku salah dong. Waktu itu, sudah ada informasi mengenai kandungan senyawa aktif tapak leman. Nih, kusebutkan di sini biar kalian nggak penasaran ya:

  1. Flavonoid, kandungan antioksidan yang bisa bantu menangkal radikal bebas.
  2. Sesquiterpene lactones, termasuk deoxyelephantopin dan isoelephantopin, senyawa yang punya efek antiinflamasi dan antikanker.
  3. Triterpenoid, saponin, tanin, dan alkaloid. Masing-masing punya fungsi antimikroba, penenang, peluruh kencing, dan pelindung hati.
  4. Sterol, kayak lupeol dan stigmasterol, ini punya aktivitas antiinflamasi dan hepatoprotektif. Dari informasi yang kubaca, kandungan ini yang bermanfaat sebagai viagra alami.
  5. Luteolin-7-glucoside yang ada di bagian bunga, berperan sebagai antioksidan.

Senyawa-senyawa ini bukan cuma bermanfaat secara teori, tapi juga sudah banyak digunakan dalam ramuan tradisional turun-temurun lho.

Manfaat Tapak Liman untuk Kesehatan

Aku yakin, dari kandungan metabolit sekunder yang kusebutkan barusan, kalian sudah bisa menebak apa saja manfaat tapak leman untuk kesehatan. Iya ‘kan?

Biar makin yakin ya akan kusebutkan lagilah.

1. Menjaga Kesehatan Liver

Tapak liman telah digunakan untuk mengatasi peradangan hati ringan dan detoks alami. Penelitian(2) menunjukkan bahwa ekstrak rumput ajib-ajib memiliki aktivitas hepatoprotektif, melindungi hati dari kerusakan akibat zat toksik.

2. Antikanker alami

Kandungan deoxyelephantopin berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker. Studi(3) menunjukkan bahwa senyawa ini memiliki aktivitas sitotoksik terhadap berbagai garis sel kanker.

3. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Berkat kandungan antioksidannya, tapak liman dipercaya bisa memperkuat sistem imun kita.

4. Mengatasi Infeksi dan Peradangan

Bersifat antimikroba dan antiinflamasi, cocok deh buat kalian yang lagi demam, flu ringan, atau radang tenggorokan.

5. Vitalitas pria

Ini dia maksudku. Dalam pengobatan tradisional(4), tanaman ini juga dipercaya bisa meningkatkan stamina dan gairah. Meski begitu, harus tetap digunakan dengan bijak.

Efek Samping dan Hal yang Perlu Diwaspadai

Sekalipun alami, bukan berarti tapak liman 100% tanpa risiko lho. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Ibu hamil dan menyusui sebaiknya nggak usah mengonsumsinya. Apalagi kalau nggak ada pengawasan medis.
  2. Rumput ajib-ajib bisa berinteraksi dengan obat tertentu, khususnya yang berkaitan dengan liver atau tekanan darah.
  3. Penggunaan jangka panjang atau dosis besar belum cukup diteliti secara klinis.
Baca juga:  7 Jenis Mentimun dari Seluruh Dunia: Mulai Armenia Sampai ke Persia

Apa Kata Ilmu Pengetahuan?

Banyak peneliti mulai melirik tanaman ini karena kandungan senyawanya yang menjanjikan. Dari referensi yang kubaca, ada banyak sekali penelitiannya. Biar kusebutkan beberapa di antaranya ya:

  1. Penelitian menunjukkan deoxyelephantopin mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan leukemia dalam uji laboratorium.
  2. Ekstrak tapak liman terbukti memiliki aktivitas hepatoprotektif, melindungi hati dari kerusakan akibat zat toksik.
  3. Ada juga studi yang mendukung manfaatnya sebagai antioksidan dan antibakteri alami.

Walau sebagian besar penelitian masih terbatas pada hewan atau sel, arah ini jelas menjanjikan. Tapak liman punya potensi yang besar untuk jadi bagian dari pengobatan herbal masa depan.

Yah, nggak salah emang, pas skripsi dulu dosenku tidak mempersulit urusan pemetaanku tentang rumput ajib-ajib ini.

Tapak Liman dalam Budaya dan Pengobatan Tradisional

manfaat tapak liman untuk kesehatan

Yang aku suka dari tanaman ini adalah jejak sejarahnya yang panjang. Di berbagai daerah di Indonesia, tapak liman sudah digunakan secara turun-temurun.

  1. Dalam pengobatan Jawa, tanaman ini termasuk “ramuan rakyat” untuk demam, bisul, dan lemah syahwat.
  2. Ayurveda India, tapak liman (Mayurasikha) dipakai untuk masalah liver dan gangguan pencernaan.
  3. Di Filipina dan Thailand, ia digunakan sebagai diuretik dan pengobatan alami untuk luka.

Ini bukti bahwa tanaman ini memang punya “reputasi baik” lintas budaya.

Harapan dari Tanaman yang Sering Terlupakan

Tapak liman mungkin tumbuh di tempat yang kita anggap nggak penting. Malah jadi semacam gulma kalau tumbuhnya di kebun.

Tapi justru dari sanalah harapan itu muncul, untuk kesehatan yang lebih alami, pengobatan yang lebih bersahabat dengan tubuh, dan untuk mengingatkan kita bahwa kebaikan kadang datang dari tempat yang nggak terduga.

Sebagai bagian dari alam, tapak liman bukan hanya obat. Ia adalah pengingat bahwa yang sederhana dan terabaikan bisa jadi penolong yang luar biasa.

Dan mungkin, seperti tapak liman, kita semua hanya butuh dikenali kembali. Semangat, Bestie!

Bonus: Fakta Singkat Tapak Liman

  • Nama ilmiah: Elephantopus scaber L.
  • Keluarga: Asteraceae
  • Nama lokal: Tapak leman (Sumatra), rumput ajib-ajib (Jawa), padang tok-tok (Malaysia)
  • Bagian yang digunakan: Daun, batang, akar
  • Efek utama: Antioksidan, antiperadangan, pelindung hati, afrodisiak, antibakteri

Kalau kamu punya cerita atau pengalaman dengan tanaman ini, yuk bagikan!

Siapa tahu tanaman ini juga pernah menjadi bagian dari hidupmu, seperti halnya bagiku. Jadi objek penelitian yang mengantarkanku lulus strata 1 misalnya.

Baca juga:  Beragam Nama Bagi Sansevieria, Satu diantaranya Cukup Sadis

Mau tahu manfaat tapak liman untuk hati yang lelah? Yuk baca di artikel berikutnya!

FAQ:

  1. Apa itu tapak liman?

Tapak liman (Elephantopus scaber) adalah tumbuhan liar dari keluarga Asteraceae yang banyak tumbuh di lahan kosong atau pinggir jalan. Meski sering dianggap gulma, tumbuhan ini punya berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan senyawa aktifnya.

  1. Apa saja manfaat tapak liman untuk kesehatan?

Beberapa manfaat yang sudah dikenal antara lain bantu menjaga kesehatan hati, meningkatkan daya tahan tubuh, redakan peradangan, melawan infeksi, dan dipercaya bisa meningkatkan vitalitas pria.

  1. Bagaimana cara mengolah tapak liman untuk pengobatan?

Cara paling umum adalah merebus daunnya untuk diminum sebagai ramuan herbal, atau menumbuk daunnya untuk digunakan sebagai obat luar. Namun, dosis dan cara penggunaan sebaiknya disesuaikan dan jangan sampai berlebihan.

  1. Apakah rumput ajib-ajib aman dikonsumsi setiap hari?

Meskipun alami, konsumsi tapak liman secara terus-menerus belum diteliti secara klinis dalam jangka panjang. Sebaiknya digunakan dengan bijak dan nggak dikonsumsi oleh ibu hamil atau orang dengan kondisi medis tertentu tanpa konsultasi dokter.

  1. Benarkah tapak liman bisa menjadi “Viagra alami”?

Dalam pengobatan tradisional, tapak liman memang sering digunakan untuk meningkatkan stamina dan vitalitas pria. Namun, klaim ini masih butuh penelitian ilmiah yang lebih kuat untuk bisa dibuktikan secara medis.

  1. Apakah semua jenis tapak leman punya khasiat yang sama?

Hanya Elephantopus scaber yang telah banyak diteliti dan digunakan sebagai tanaman obat. Beberapa tanaman serupa bisa saja berbeda kandungan. Jadi, penting untuk mengenal jenisnya dengan tepat.

  1. Di mana kita bisa menemukan tapak liman?

Tanaman ini mudah ditemukan di lahan kosong, kebun, atau pinggiran sawah, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Tapak liman biasanya tumbuh rendah dan punya bunga ungu kecil.

  1. Apakah tapak liman bisa dibudidayakan di rumah?

Bisa! Tapak liman bisa tumbuh dari biji atau anakan, dan nggak butuh banyak perawatan. Ia cocok ditanam di pot atau tanah langsung, asalkan nggak terlalu lembap dan tetap dapat sinar matahari.

Sumber Referensi:

  1. Wahyuni, Sri. 2012. Skripsi. Pemetaan Potensi Produksi Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) Berdasarkan Agroekologi Di Kabupaten Bangkalan
  2. Nguyen, Phuc. 2022. A Study on Antibacterial, Antioxidant, and Hepatoprotective Efficacy of Elephantopus scaber L. Sains Malaysiana 51(12):4031-4041. https://dx.doi.org/10.17576/jsm-2022-5112-13
  3. Wen Lan, Chun dkk. 2024. Deoxyelephantopin induces apoptosis and cell cycle arrest in GL261 glioblastoma cells. Volume 398, pages 2729–2738, (2025). https://link.springer.com/article/10.1007/s00210-024-03429-5
Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *