Agak gimana gitu ya baca judul artikelku kali ini. Kalian pasti bertanya-tanya tentang manfaat tapak liman untuk hati yang lelah tuh beneran nggak sih? Iya ‘kan?
Yang jelas, alasan hati yang lelahnya bukan karena doi atau permasalahan hidup lainnya ya. Ini lebih dalam dari itu maknanya.
Gimana kalau kalian baca dulu ceritaku soal ini? Yah, meski sebenarnya aku juga sekalian nostalgia di masa kuliah sih. Skripsiku ‘kan tentang tapak liman meski cuma pemetaan doang. Hehehe….
Cerita Tapak Liman dari Pinggir Jalan
Aku masih ingat betul, tahun 2012, saat sibuk mengerjakan skripsi di Bangkalan.
Waktu itu, topik penelitianku cukup “nyeleneh” menurut sebagian teman-teman. Aku memilih tapak liman yang notabene adalah tumbuhan liar sebagai objek studi.
Alasannya sederhana. Sebagai anak agroekoteknologi, aku malas penelitian yang harus nanam dengan perlakuan untuk menemukan rekomendasi yang efektif untuk petani.
Jadilah aku memperhatikan sekitar dan menemukan tanaman kecil yang sering tumbuh liar di pinggir jalan, di antara retakan tanah atau di bawah sengatan matahari.
Waktu itu, aku melakukan zonasi pertumbuhan tapak liman berdasarkan jenis tanah yang ada di sana. Saat mencari referensi untuk skripsi itulah aku menemukan manfaat tapak liman yang nggak main-main.
Aku lupa sih, apa sempat koordinasi sama dinas kayak dlhi.co.id waktu itu.
Kini, setelah bertahun-tahun berlalu, aku makin sadar bahwa tapak liman bukan cuma bagian dari masa kuliahku.
Ia adalah tanaman dengan harapan bisa memberikan manfaat untuk kesehatan, khususnya untuk hati yang lelah, baik secara harfiah maupun makna yang lebih dalam.
Tapak Liman dalam Pengobatan Tradisional
Sambil bernostalgia, aku pun mulai menyadari beberapa hal. Salah satunya tentang manfaat tapak liman dalam pengobatan tradisional.
Kaget ‘kan? Aku juga nggak menyangka lho. Tumbuhan liar yang mengantarkanku untuk menyelesaikan pendidikan di strata 1 segitu bermanfaatnya.
Dulu kupikir mana ada yang mau melirik tumbuhan ini. Aku pesimis duluan meski dulu dosenku bilang kalau penelitianku termasuk penelitian pendahuluan sebelum menetapkan satu tumbuhan liar menjadi tanaman budidaya.
Sekarang aku mengerti. Apalagi saat tahu di berbagai daerah di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya, tapak liman (Elephantopus scaber) sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.
Iya. Masyarakat memanfaatkannya untuk mengatasi berbagai keluhan, mulai dari demam, infeksi, keputihan, gangguan liver, hingga kelelahan.
Ramuan tapak liman sering kali disiapkan dengan cara merebus bagian daun atau akarnya, kemudian mereka meminum air rebusannya sebagai tonik.
Oh iya, dalam beberapa budaya, tanaman ini juga dipercaya bisa meningkatkan stamina dan gairah lho. Yah, meskipun penggunaannya perlu dilakukan secara bijak dan nggak boleh berlebihan.
Apa Kata Ilmu Pengetahuan tentang Manfaat Tapak Liman?
Aku meyakini bahwa tradisi sebenarnya punya penjelasannya sendiri. Cuma, dulu belum ada yang meneliti.
Sekarang mah, sudah ada penelitian modern yang mulai menguatkan apa yang telah lama diyakini oleh tradisi.
Misalnya, kandungan ekstrak tapak liman ‘kan emang diketahui punya senyawa bioaktif kayak flavonoid, seskuiterpen lakton (terutama deoxyelephantopin), asam fenolat, dan triterpenoid.
Aku tahunya sih karena pas menyusun skripsi harus baca banyak referensi, termasuk kandungan metabolit sekunder dari objek penelitianku. Meskipun, aku nggak nanam, tetap saja aku merasa kudu masukin informasi tersebut ke tugas akhirku.
Oke. Balik lagi ke pembahasan sebelumnya, tentang salah satu manfaat yang paling menarik dari tanaman ini adalah efek hepatoprotektifnya.
Apaan sih itu?
Efek hepatoprotektif yaitu kemampuan tapak liman untuk melindungi hati dari kerusakan. Seenggaknya, ada dua penelitian yang sudah kutemukan, di antaranya:
1. Tapak Liman Bisa Mengurangi Kerusakan Hati pada Tikus
Aku habis baca sebuah jurnal penelitian berjudul Suatu Kajian Keberkesanan Antibakteria, Antioksidan dan Hepatopelindung Elephantopus scaber L. Jurnal penelitian ini terbit tahun 2022.
Singkatnya, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa ekstrak Elephantopus scaber secara signifikan bisa mengurangi kerusakan hati pada tikus yang diinduksi dengan karbon tetraklorida.
Bahkan efeknya mendekati silimarin. Itu lho obat standar untuk melindungi hati.
2. Potensi Tapak Liman untuk Mencegah dan Mengobati Penyakit Hati
Selanjutnya, aku baca jurnal penelitian lainnya yang dilakukan oleh Hong et al. tahun 2023. Judulnya Menilai Potensi Terapi Ekstrak Elephantopus scaber pada Karsinoma Hepatoseluler dengan Menghambat Jalur PI3K/Akt.
Ada banyak sekali penjelasannya. Pake bahasa inggris pula. Cuma yang bisa kusimpulkan adalah ekstrak E. scaber punya potensi dalam pencegahan dan pengobatan penyakit hati, termasuk karsinoma hepatoseluler.
Dari kedua jurnal tersebut, aku bisa mengerti bahwa senyawa deoxyelephantopin menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap berbagai jenis sel kanker.
Yah, meski penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk penerapannya secara klinis sih.
Tapi, ini sudah menunjukkan angin segar nggak sih untuk dunia medis, khususnya buat hati yang sedang lelah, eh bermasalah. Hehehe….
Mengapa Hati Butuh Perhatian?
Please ya! Kita nggak lagi ngomongin hati yang sedang dimabuk asmara sama pasangan. Kita lagi ngomongin hati lain yang ada di perut sebelah kanan.
Maksudku, hati yang termasuk organ multitugas itu lho. Ia yang menyaring racun, mengatur metabolisme, bertugas menyimpan energi, dan memproduksi berbagai enzim penting.
Tapi di zaman modern ini, hati kita sering kelelahan, Gaes. Kenapa? Karena kita terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak tinggi, alkohol, polusi, stres, hingga gaya hidup sedentari.
Makanya, kita butuh proses detok. Ingat ya! Detoksifikasi di sini bukan hanya tentang “diet jus” yang tren, tapi juga soal gimana kita mendukung kerja hati dengan asupan yang tepat.
Pada proses inilah tanaman kayak tapak liman bisa muncul sebagai solusi alami yang potensial.
Harapan dari Tanaman yang Sering Terlupakan
Bagiku, tapak liman bukan cuma gulma. Ia juga yang menemaniku menyelesaikan pendidikan di universitas. Semacam bestie gitu deh.
Ternyata, bestiku juga punya hal lain yang menakjubkan. Kita lagi ngomongin gimana manfaat tapak liman bagi hati yang lelah.
Ceileh. Sudah mirip kayak hati kita yang kadang lelah menjalani hari. Lalu tapak liman muncul menawarkan harapan lewat kekuatannya yang tersembunyi.
Menurutku ya, sudah saatnya kita buka mata untuk melihat tanaman-tanaman kecil yang tumbuh liar di tanah. Siapa tahu, di sana ada jawaban dari alam yang sudah lama menunggu untuk dikenali manfaatnya.
Referensi:
- Nguyen Trong Hong Phuc & Phan Thanh Dat (2022). A Study on Antibacterial, Antioxidant, and Hepatoprotective Efficacy of Elephantopus scaber L. UKM
- Hong, C. C., et al. (2023). Therapeutic potential of Elephantopus scaber extract in liver disease. ScienceDirect