Cara Menanam Microgreen – Saya punya dua teman yang ingin sekali berkebun. Tapi dua-duanya punya kendala.
Teman saya yang pertama ingin menanam bersama anaknya. Tapi ia tak punya lahan sama sekali. Mau mencoba vertikultur, hidroponik, atau menanam dalam pot, sudah tidak memungkinkan. Teras rumahnya dipakai untuk parkir 2 sepeda motor.
Teman saya yang kedua, pengennya yang super kilat. Kalau bisa, hari ini menanam, besok langsung panen. Saya pun berpikir keras, membuat tauge saja itu nggak bisa loh dalam sehari.
Memang teman saya yang satu ini sesuatu banget. Dia bilang, ia tak suka yang ribet-ribet, alias tak suka denga proses perawatan. Sukanya pas panen saja.
Nah, kamu seperti salah satu teman saya nggak? Kalau ia, saya punya solusinya. Ayo menanam microgreen saja.
Microgreen: Pengertian, Jenis, Kandungan, dan Manfaat
Microgreen itu sejenis tanaman apa sih? Kamu mungkin bertanya-tanya. Tak apa, saya maklum kok. Tak banyak yang tahu memang soal microgreen ini.
Berdasarkan cek dan ricek via Ubbersuggest. Volumen pencarian di google tentang microgreen masih sedikit banget. Pencarian dengan kata kunci ‘cara menanam microgreen’ hanya 260 saja. Sementara kata kunci ‘apa itu microgreen?’ hanya 210 saja.
Data ini bisa memiliki arti bahwa orang yang mengetahui soal microgreen ini masih terbatas. Makanya yang mencari tahu lebih jauh juga sedikit.
Lah terus ngapain ditulis? Eh sabar dulu. Menanam microgreen ini bisa jadi solusi loh bagi mereka yang tak punya waktu dan lahan untuk berkebun. Jadi saya ingin menuliskannya, biar microgreen semakin tersohor gitu loh.
Ok. Sekarang jawab dong, microgreen itu apaan? Eh iya lupa. Maaf ya masih berpanjang-panjang kata dulu. (hehehe)
1. Apa Itu Microgreen?
Microgreen merupakan sebutan bagi tanaman sayuran dan herba yang dipanen di usia yang sangat muda. Yakni setelah berumur 10-14 hari atau setelah melewati masa perkecambahan.
Tentu microgreen ini berbeda dengan kecambah atau tauge. Microgreen dipanen setelah keluar tunas. Batangnya juga sudah terlihat meski masih kecil dan lunak.
2. Jenis-Jenis Microgreen
Banyak sekali jenis sayuran yang bisa dijadikan microgreen. Lebih-lebih sayuran daun. Biar tidak bingung mencari, saya akan berikan beberapa contoh sayuran yang potensial ditanam sebagai microgreen.
Bayam | Kubis |
Wortel | Seledri |
Kemangi | Kangkung |
Bit | Bayam |
Seledri | Sawi |
Brokoli | Selada |
Bawang | Sorgum |
3. Kadungan Nutrisi Microgreen
Belum tertarik juga untuk menanam microgreen? Sepertinya kamu perlu tahu fakta tentang kandungan microgreen deh. Tak tanggung-tanggung, kandungan ini saya rangkum dari jurnal (pedahuluan) yang dikeluarkan oleh UIN Sunan Gunung Jati Bandung. Kalau ingin membaca jurnalnya boleh kirim email ke saya ya. Alamatnya ada di sidebar.
Microgreen mengandung anti oksidan dan konsentrasi senyawa fenolik lebih tinggi dibandingkan versi tanaman dewasanya. Ia juga merupakan sumber vitami C dan senyawa alkaloid yang baik.
Tingginya kandungan nutrisi pada microgreen ini disebabkan proses katabolis yang terjadi pada tanaman berumur 7-21 hari. Proses katabolis merupakan proses penyediaan zat gizi yang dibutuhkan oleh tanaman. Zat gizi tersebut dihasilkan dari reaksi 2 hidrolisa dari cadangan zat gizi yang terdapat dalam biji.
4. Pemanfataan Microgreen
Awalnya microgreen hanya dijadikan sebagai bahan pelengkap, yakni sebagai penghias makanan atau garnish. Tapi sekarang, sudah banyak yang menjadikannya salad dan isian burger.
Microgreen lebih enak dikonsumsi dalam keadaan segar. Tapi kalau kamu ingin mencoba memasaknya tentu boleh-bole saja. Mungkin bisa dijadikan sayur bening, tumisan, atau bahan campuran omelet telur.
Namun perlu diingat, masaknya jangan lama-lama. Agar nutrisi yang terkandung di dalam microgreen tak berkurang banyak.
Saya juga ada ide nih. Kamu bisa menjadikan microgreen ini sebagai taburan mie instan loh. Pasti cocok banget.
Cara Menanam Microgreen di Rumah
Menanam microgreen ini sangat mudah. Lebih sehat juga tentunya. Karena tidak diperlukan pemupukan kimia apalagi pestisida. Cukup memakai media tanam seperti kompos dan air saja. Tapi kalau mau menggunakan pupuk boleh-boleh saja.
Tak perlu kawatir microgreen akan mati dan sebagainya. Selama kebutuhan air tercukupi, pertumbuhan microgreen akan baik-baik saja. Di dalam biji sendiri terdapat cadangan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi microgreen selama masa pertumbuhan.
1. Cara Menanam Microgreen dengan Barang Bekas
Panduan cara menanam microgreen yang akan saya berikan tak ribet-ribet amat. Karena tujuannya menanam di rumah untuk konsumsi sendiri. Maka saya merekomendasikan cara penanaman menggunakan barang bekas. Berikut langkah-langkahnya.
Alat dan Bahan
Pertama siapkan alat dan bahan. Berupa benih (biji), media tanam, sprayer (alat semprot), dan wadah. Untuk benih, bisa dibeli di toko pertanian atau di toko online. Harga benih beragam, tergantung jenis tanamannya. Biasanya mulai harga 20 ribuan saja per kemasan.
Media tanam yang bisa digunakan adalah kompos atau cocopeat. Bisa kita beli di kios-kios penjual tanaman di pinggir jalan. Beli online juga bisa. Banyak kok yang menjual kompos dan cocopeat dalam ukuran 1 kg.
Sementara untuk wadah dan sprayer bisa menggunakan barang bekas. Untuk wadah bisa botol plastik, baskom bekas, nampan bekas, dan panci bekas. Sedangkan untuk sprayer, bisa memanfaatkan bekas kemasan parfum atau pelicin pakaian.
Proses Penanaman Microgreen
Masukkan media tanam (kompos atau cocopeat) ke dalam wadah. Tingginya sekitar 2-3 cm. Selanjutnya semprotkan air sacara merata ke seluruh media menggunakan sprayer. Pastikan sampai media tanam lembab saja.
Taburkan benih sayuran yang akan dijadikan microgreen secara merata. Jangan taburkan benih terlalu banyak. Pertumbuhan microgreen tidak maksimal nantinya. Usahakan tetap ada jarak antar benih meski sedikit saja. Minimal, media tanam di bawahnya masih bisa terlihat.
Benih yang sudah ditaburkan secara merata ditutup dengan media tanam. Tipis-tipis saja, sekitar ketebalan 0,5 cm. Untuk benih yang sedikit besar, rendam dalam air terlebih dahulu semalaman sebelum disemai.
Terakhir, letakkan wadah di tempat teduh dan harus terhindar dari cahaya matahari langsung.
Tipsnya, dalam satu wadah, sebaiknya hanya ditanami satu jenis sayuran saja. Agar tumbuhnya seragam. Masing-masing tanaman memiliki masa pertumbuhan yang berbeda-beda.
Perawatan Microgreen
Saat tanaman berumur 2 hari, setiap pagi letakkan tanaman di tempat yang terkena cahaya matahari. Seperti di teras atau di dekat jendela. Menjelang siang, letakkan kembali di dalam ruangan.
Kenapa? Agar tidak terjadi etiolasi. Yaitu kondisi tanaman yang kekurangan cahaya matahari. Sehingga batang tumbuh terlalu tinggi dan kurus.
Selama menunggu panen, kelembaban media tanam harus tetap terjaga. Jangan lupa semprotkan air secukupnya setiap hari.
Panen dan Pasca Panen Microgreen
Microgreen bisa dipanen pada umur 10-14 hari. Saat tinggi tanaman (bibit) sekitar 1,5-2 inci. Cara memanennya bisa langsung dipetik dengan tangan atau dipotog dengan gunting. Microgreen cepat rusak dan layu. Karenanya harus segera dikonsumsi setelah dipanen.
2. Cara Menanam Microgreen Secara Hidroponik
Cara menanam microgreen secara hidroponik hampir sama dengan cara sebelumnya. Bedanya, hanya pada penggunaan media tanam.
Media tanam hidroponik adalah air. Agar benih ada tempat untuk berpijak, maka dibutuhkan rockwool. Bisa juga diganti dengan flanel atau kapas. Jika menggunakan flanel dan kapas diperlukan beberapa lapisan. Sebab flanel dan kapas tak setebal dan sekuat rockwool.
Masukkan rockwool ke dalam wadah yang datar dan lebar. Bisa menggunakan nampan bekas. Siram rockwool sampai basah. Lalu taburkan benih microgreen sesuai jenisnya. Benih tak perlu ditutupi dengan apapun.
Penyiraman pada sistem hidroponik tak perlu penyemprotan. Cukup tuangkan air ke dalam wadah atau nampan. Ketinggian air tak boleh melebih ketinggian rockwool. Cukup setengah atau seperempatnya saja.
Untuk perawatan dan umur panen sama dengan cara sebelumnya ya. Setelah microgreen berumur 2 hari, jemur setiap pagi di bawah cahaya matahari. Masa panen juga antar umur 10-14 hari.
3. Bertanam Microgreen Sambil Berkesperimen dengan Anak
Nah, bisa banget nih menanam microgreen bersama anak. Sembari melakukan pengamatan kecil-kecilan. Apa saja yang bisa diamati?
Bentuk dan warna biji. Warna daun dan batang setelah tumbuh. Rasa dari masing-masing microgreen. Anak pasti senang karena melakukan eksplorasi. Ajak juga anak untuk mengolah microgreen menjadi berbagai jenis makanan. Sekalian mengajarkannya makan sayuran toh.
Kesimpulan
Itulah panduan cara menanam microgreen. Yakni sayuran yang dipanen saat usianya masih sangat muda. Sekitar 10-14 hari setelah tanam.
Orang menjadikan microgreen sebagai garnish. Ada pula yang memakannya sebagai salad atau dengan burger. Eksperimen cara mengkonsumsinya masih sangat mungkin dilakukan.
Menanam microgreen sangatlah mudah. Kita bisa menggunakan wadah-wadah bekas yang kita punya di rumah. Tak diperlukan biaya mahal. Jadi, yuk menanam Microgreen! Meski ukurannya mini, kandungan gizinya tak kalah loh sama tanaman versi dewasanya.
[…] tulisan sebelumnya, saya sudah pernah membahas soal microgreen. Silahkan membacanya. Biar informasimu jadi makin […]
[…] jagung Madura ini tentu ada penyebabnya. Kalau yang saya amati. Di kampung saya ya. Cara budidaya yang dilakukan masih kurang tepat dan masih […]
[…] Ibu saya karena alasan musim. Tahap pertama, yakni pengolahan lahan tak kami lakukan. Kami langsung menanam mentimun Madura pada bekas lahan kacang tanah. Tujuannya agar mentimun Madura kami segera tumbuh […]
Kapan2 mau coba tanam microgreen ah.. makasih ya Mbak Luluk, idenya
Sama-sama, ditunggu kabarnya ya….
[…] Menanam microgreen. […]