ASUS OLED – Siapa nih yang masih suka membayangkankan kalau petani itu pekerjaannya hanya di sawah saja? Mencangkul, menanam, memupuk, lalu panen.
Di era seperti sekarang, petani gak cuma melulu menanam. Mereka juga bisa kok sambil jadi content creator. Ya misal sambil jadi youtuber, influencer pertanian khusus sosial media, atau bisa juga sambil jadi bloger seperti saya.
Menjadi petani bloger itu menyenangkan sekaligus penuh tantangan. Selain harus mempelajari teknik bertani yang benar. Saya juga dituntut menguasai keterampilan lain seperti menulis dan desain grafis.
Nah, kali ini saya mau menceritakan pengalaman saya menjalani profesi sebagai petani bloger. Eh tunggu deh. Petani bloger itu maksudnya apa?
Siapa Itu Petani Blogger?
Sejujurnya, istilah petani bloger ini saya buat sendiri dan untuk saya sendiri. Makna dari petani bloger adalah orang yang aktifitas kesehariannya sebagai petani sekaligus bloger. Konten blognya juga seputar pertanian atau budidaya.
Tapi kalau ada orang lain yang mau memakai istilah petani bloger dengan pengertian yang berbeda. Ya tidak masalah. Toh ini bukanlah sebuah aturan baku yang hak patennya ada di saya.
Saya menggunakan sebutan petani bloger bertujuan untuk mengidentifikasi diri saya sendiri secara mudah. Lalu kenapa tidak memakai istilah bloger pertanian (farm bloger) seperti beauty blogger, food blogger, atau travel blogger?
Pemikiran saya seperti ini. Untuk menjadi bloger pertanian seseorang tidak harus jadi petani. Selama punya ilmu dan kompetensi yang mumpuni. Siapapun boleh jadi bloger pertanian.
Namun kalau petani bloger, selain menjadi bloger harus pula jadi petani. Ya meski bertaninya hanya di lahan sempit. Sampai di sini, kita sudah satu pemahaman ya?
Perjalanan Menjadi Petani Bloger
Saya sendiri sebenarnya menjadi petani bloger sekitar 1,5 tahunan ini. Bertaninya pun di lahan yang kecil yang saya garap bersama bapak dan ibu. Saya pernah menanam mentimun Madura loh bersama Ibu saat ramadhan tahun lalu.
Kalau ngeblognya sendiri saya sudah mulai sejak tahun 2019 silam. Makanya, di awal-awal, blog ini (kopijagung.com) isinya random banget. Tapi karena sekarang saya serius mau jadi petani bloger. Perlahan konten artikelnya mengarah ke seputar dunia pertanian.
Ke depan sih rencananya saya mau buka kelas Berkebun di Rumah secara online. Lebih jauh lagi, jika nanti saya berhasil mengumpulkan modal. Saya mau jadi petani vanili.
Vanili adalah komoditi ekspor yang sangat menjanjikan. Harga jualnya tinggi. Vanili basah biasanya dijual seharga Rp350.000-Rp400.000 per kg. Sementara vanili kering harganya mencapai Rp2.100.000-Rp2.600.000 per kg.
Pangsa pasarnya pun sangat luas. Terutama di Eropa. Bagaimana tidak? Banyak olahan makanan yang rasanya vanila bukan? Minuman, es krim, pudding, roti, dan biskuit. Vanila itu ya sebutan lain dari vanili.
Oke, bahas vanilinya sampai di sini ja ya. Kapan-kapan akan saya bahas secara terpisah dan lebih lengkap.
Serunya Jadi Petani Bloger
Sebelumnya sudah saya sampaikan. Menjadi petani bloger itu menyenangkan. Itu bukan hanya sekedar kata-kata manis loh.
Sejauh pengalaman saya selama ini. Kegiatan bertani dan menulis blog itu merupakan dua kegiatan yang saling melengkapi.
Ketika saya bosan dengan segala aktifitas blogging. Saya bisa mengurai segala penat saya dengan aktifitas berkebun di ladang maupun di rumah. Begitu pun sebaliknya.
Sejak memutuskan jadi petani bloger. Saya juga jadi mudah menemukan ide tulisan. Bercengkerama dengan tanaman selalu mampu menghadirkan ide-ide tulisan yang gue banget.
Hanya itu aja nih? Ada sih keseruan lainnya. Tapi sifatnya lebih personal. Kebetulan saya ini lulusan sarjana pertanian. Saya juga hobi banget berkebun. Dan saya juga punya minat di bidang kepenulisan.
Rasanya ada kepuasaan tersendiri ketika saya mampu menyatukan ketiganya. Keilmuan saya, kesenangan saya, dan passion saya.
Petani Blogger Harus Aware Pada Kesehatan Mata
Bekerja lama-lama di depan laptop sudah menjadi keharusan. Mungkin ini tak hanya dialami oleh saya. Tapi juga bloger-bloger lain di luaran sana.
Saya pribadi punya pola bekerja seperti berikut:
- Memasuki musim tanam. Saya biasanya berada di ladang mulai pukul 07.00/08.00–12.00 WIB.
- Barulah pukul 13.00 WIB saya mulai bekerja di depan laptop. Entah mencari referensi, menulis, desain foto blog, atau upload tulisan di blog. Saya baru berhenti bekerja di pukul 21.00/22.00 WIB.
Berdasarkan pola tersebut, saya menghabiskan waktu menatap layar laptop antara 8–10 jam per harinya. Asumsi waktu ini sudah dikurangi dengan waktu makan, mandi, dan salat.
Namun, jika saya tidak ke ladang. Saya biasanya duduk di depan laptop sejak pukul 09.00 atau 10.00 WIB. Itu artinya, di waktu-waktu tertentu. Saya menatap layar laptop antara 10–12 jam per hari.
Menjadi petani bloger bukan tujuan sesaat. Saya berencana melakoninya sampai tua nanti. Bahkan sekarang saya juga mulai merambah youtube dan mengoptimasi instagram.
Tugas saya membuat konten pastinya semakin banyak. Mau tidak mau saya harus bekerja dengan laptop lebih sering. Apabila kondisi ini akan terjadi dalam waktu yang lama. Memperhatikan kesehatan mata sudah harus jadi prioritas.
Bahaya Radiasi Sinar Biru Pada Kesehatan Mata
Cahaya matahari yang nampak putih ternyata merupakan gabungan dari 7 cahaya dengan warna yang berbeda. Yakni merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Kita mengenalnya sebagai warna pelangi.
Cahaya-cahaya tersebut masuk dalam kategori cahaya tampak (visible light). Yakni cahaya yang dapat terlihat oleh mata manusia. Berada pada spektrum cahaya antara 380-760 nm (nanometer). Lebih jelasnya bisa lihat gambar di bawah ya!
Dari 7 cahaya tampak yang ada. Cahaya biru atau sinar biru merupakan cahaya yang paling berbahaya bagi mata manusia. Kok bisa?
Pertama, radiasi sinar biru dapat menyebabkan degenerasi sel-sel mukula. Mukula merupakan bagian dari retina mata. Fungsinya sebagai penglihatan tengah.
Degenerasi mukula merupakan penyakit gangguan penglihatan yang belum bisa disembuhkan dan bisa mengakibatkan kebutaan meski tidak total. Yakni penglihatan hanya kabur dan tidak sejernih atau seterang penglihatan normal.
Kedua, radiasi sinar biru dapat meningkatkan produksi radikal bebas yang bernama Reactive Oxigen Species (ROS). Dalam jangka panjang ROS ini bisa menyebabkan terjadinya katarak.
Ketiga, sinar biru dikenal sebagai sinar yang gelombangnya pendek. Namun energinya tinggi dan cenderung berkedip-kedip. Sehingga mudah menimbulkan kelelahan pada mata dan pikiran.
Kelelahan pada mata akibat radiasi sinar biru biasanya ditandai dengan mata sakit, kesulitan untuk fokus, dan iritasi.
Sumber Radiasi Sinar Biru (Blue Light)
Sumber sinar biru bukan hanya matahari. Tapi perangkat teknologi seperti handphone, TV, LED, dan layar laptop juga menghasilkan sinar biru. Perangkat-perangkat teknologi tersebut sering kita gunakan terutama laptop dan handphone.
Paparan radiasi sinar biru dari laptop dan HP mungkin jauh lebih kecil dibandingkan dengan paparan radiasi sinar biru dari matahari.
Namun, karena penggunaan laptop dan HP sangat sering dan terlalu dekat. Lama kelamaan radiasi sinar biru dari keduanya bisa merusak kesehatan mata juga.
Karena itu, bagia siapapun yang aktifitasnya tak bisa lepas dari laptop seperti saya. Wajib banget untuk mulai melindungi mata dari radiasi sinar biru.
Caranya? Bisa dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin A dan antioksidan. Karena antioksidan merupakan penangkal radikal bebas yang ampuh.
Cara lainnya, kita bisa menggunakan laptop yang peduli pada kesehatan mata penggunanya seperti ASUS OLED. Sudah tahu apa itu ASUS OLED?
2 Alasan Kenapa Petani Blogger Membutuhkan Asus OLED
Saat ini, ASUS sudah memproduksi laptop dengan teknologi layar ASUS OLED. Laptop dengan teknologi ini memiliki layar dengan visual terbaik.
ASUS OLED punya banyak keunggulan. Salah satunya adalah adanya fitur eye care (perlindungan mata). Fitur ini sekaligus menjadi alasan paling penting kenapa saya, seorang petani bloger yang ingin menjaga kesehatan matanya membutuhkan ASUS OLED.
Kok bisa saya seyakin itu? Yuk, simak penjelasan saya berikut.
#1 ASUS OLED Dapat Mengurangi Paparan Radiasi Sinar Biru
Saya teringat lagu dari Fiersa Besari yang judulnya Bukan Laptop Biasa. Lagu ini khusus ia ciptakan untuk ASUS OLED. Lirik awalnya langsung nyantol banget di kepala.
Kawan izinkan aku bercerita. Teknologi yang bikin jatuh cinta. Menatapnya seperti menatap semesta.
Yap, saya setuju dengan Fiersa Besari. Teknologi ASUS OLED memang bikin jatuh cinta. Sebab fitur eye care pada ASUS OLED dapat mengurangi tingkat paparan radiasi sinar biru hingga 70%.
Masih ingat penjelasan saya di atas tentang cahaya tampak? Jadi manusia hanya bisa melihat cahaya dengan panjang gelombang 380-760 nm saja.
Sementara, sinar biru berada di panjang gelombang 380-500 nm. Sinar biru ini terkadang diuraikan lebih lanjut ke dalam dua bentuk cahaya. Yaitu cahaya biru-ungu dengan panjang gelombang 380-450 nm dan cahaya biru-pirus dengan panjang gelombang 450-500 nm. (Pada beberapa literatur. Sinar biru-ungu biasanya digambarkan sebagai sinar ungu saja.)
Ternyata, tidak semua sinar biru (biru-ungu dan biru-pirus) memiliki daya rusak yang sama. Sinar biru yang paling berbahaya berada di spektrum 415-455 nm dengan daya rusak paling tinggi di spektrum 420-430 nm.
Fakta ini dipaparkan dalam sebuah laporan hasil penelitian berjudul Blue light Hazard: New Knowledge, New Approaches to Maintaining Ocular Health. Diterbitkan pada tahun 2013 oleh Essilor America.
Hasil penelitian tersebut juga menyarankan supaya mata menerima sinar biru yang aman saja. Yakni sinar biru dengan spektrum di bawah 415 nm atau di atas 455 nm. Sehingga kesehatan mata bisa lebih terjaga.
Cara kerja teknologi ASUS OLED kurang lebih seperti itu. Pengurangan paparan radiasi sinar biru pada layar laptop biasanya dilakukan dengan pengurangan tingkat reporduksi warna biru. Sehingga tingkat akurasi warna dan kualitas visual pada layar menurun.
Nah, fitur eye care pada ASUS OLED mampu mengurangi radiasi sinar biru tanpa mengurangi tingkat reproduksi warna biru. Caranya dengan menggeser spektrum sinar biru pada layar laptop ke spektrum yang lebih aman.
Karenanya, layar laptop ASUS OLED selain dapat melindungi mata dari radiasi sinar biru yang berbahaya sekaligus memiliki layar dengan tingkat akurasi warna yang berkualitas.
Teknologi layar ASUS OLED ini juga sudah mendapatkan sertifikat Low Blue Light dan Flicker Free dari TUV Rheinland.
#2 ASUS OLED Tak Bikin Susah Tidur
Sinar biru itu juga punya manfaat loh. Jadi tak selalu buruk ya. Pada layar laptop, sinar biru dibutuhkan untuk menghasilkan warna yang lebih akurat dan kaya.
Dalam kehidupan sehari-hari, sinar biru punya beberapa manfaat berikut:
- Dapat meningkatkan mood
- Membantu fungsi memori dan kognitif
- Meningkatkan kesadaran akan sekitar
- Berperan dalam mengatur irama sirkadian
Irama sirkadian merupakan siklus bangun dan tidur secara alami pada tubuh manusia. Paparan sinar biru di siang hari dapat membantu mempertahankan irama sirkadian yang sehat.
Sebaliknya, jika paparan sinar biru terlalu banyak saat malam hari. Justru berpotensi menyebabkan gangguan tidur dan kelelahan. Itulah kenapa, kita dianjurkan untuk tidak memegang HP atau menatap layar laptop ketika menjelang tidur.
Namun, sinar biru pada ASUS OLED tidak akan sampai menimbulkan gangguan tidur. Sebab spektrum cahaya birunya sudah berada pada spektrum yang aman.
Seri ASUS OLED Sudah Hadir di Indonesia
Detik Network bekerjasama dengan ASUS melakukan survey kepada 500 responden dengan latar belakang usia dan profesi yang berbeda. Hasil survey menyatakan bahwa 66,50% responden menjadikan tingkat paparan radiasi sinar biru sebagai bahan pertimbangan ketika membeli laptop.
Meski saya bukan salah satu dari responden tersebut. Saya pun akan memilih laptop yang dapat mengurangi paparan radiasi sinar biru pada mata seperti ASUS OLED. Karena saya ingin mata yang sehat meski harus bekerja dengan laptop dalam jangka waktu yang lama.
Kabar baiknya, kini ASUS OLED sudah tersedia di pasar Indonesia. Di mana seri laptop ASUS OLED ini sudah diperkuat dengan prosesor Intel Core generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake). Sehingga menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10 nm generasi ketiga.
Beberapa seri laptop ASUS OLED yang sudah tersedia antara lain:
- Studiobook Pro 16 OLED
- ZenBook Pro Duo 15 OLED
- Vivobook Pro 16X OLED
- Studiobook 16 OLED
- Zenbook 14X OLED
- VivoBook Ultra 15 OLED
Pilihan lainnya tentu masih banyak. Lebih lengkapnya, terkait jenis/seri, spesifikasi dan harga bisa kamu baca langsung di situs resmi ASUS ya.
ASUS OLED Bikin Sehat, Produktif, dan Bahagia
Saya jatuh cinta pada ASUS OLED karena fitur eye care-nya. Akhir-akhir ini saya memang dilanda kecemasan akan kesehatan mata saya. Sebab intensitas bekerja di depan laptop yang tinggi.
Itulah kenapa saya bilang kalau petani blogger seperti saya butuh ASUS OLED. Karena laptop dengan layar ASUS OLED mampu mengurangi paparan radiasi sinar biru sampai 70%.
Tapi ternyata, ASUS OLED tak cuma bikin mata sehat. ASUS OLED juga bisa membuat penggunanya produktif dan bahagia. Seperti kata Fiersa Besari.
Kenapa? Selain memiliki fitur eye care, ASUS OLED juga memiliki berbagai keunggulan lainnya, diantaranya:
Pertama, ASUS OLED memiliki respon time cepat hingga 0,2 ms. Ini 50 kali lebih cepat dibanding laptop pada umumnya. Dengan kecepatan ini ASUS OLED dapat menampilkan visual dengan gerak cepat secara detail dan tajam tanpa efek blur.
Kedua, tingkat reproduksi warna pada layar ASUS OLED mencapai 100% pada color space DCI-P3. Setara dengan standart industri perfilman saat ini. Keunggulan ini membuat ASUS OLED dapat menampilkan visual dengan warna yang lebih kaya dan detail.
Ketiga, ASUS OLED menggunakan 3D color gamut. Sehingga Tingkat akurasi warna tetap jernih meski layar laptop berada pada tingkat kecerahan yang rendah.
Keempat, tak tanggung-tanggung. ASUS OLED memiliki kontras hingga 1.000.000:1. Pengguna pun jadi bisa menikmati detail warna secara jelas. Sementara laptop biasa hanya memiliki kontras 1.000:1.
Bagaimana? Kamu juga mau memiliki mata sehat sekaligus produktif dan bahagia meski harus bekerja lama-lama di depan laptop? Buruan gih beralih ke laptop ASUS OLED.
Referensi terkait pembahasan sinar biru:
osf.io/mquwy/download/?format=pdf
jbiomedkes.org/index.php/jbk/article/download/76/41
ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/2606/2149
repository.unpas.ac.id/43891/4/BAB%20II.pdf
allaboutvision.com/id-id/sindrom-penglihatan-komputer/cahaya-biru/
rdk.fidkom.uinjkt.ac.id/index.php/2020/06/23/bahaya-dan-manfaat-cahaya-biru-serta-cara-atasinya/
essilorpro.com/content/dam/essilor-redesign/product-resources/crizal/Blue-Light-Roundtable_White-Paper.pdf
[…] bercerita pengalaman pribadi saja. Sebagai seorang bloger, saya merasakan betul betapa dukungan laptop yang powerful itu sangat […]
[…] Related Post: Petani Blogger […]