Saat ini duniaku erat kaitannya dengan situs web. Kalau kukira pekerjaanku hanya sekedar menyiapkan konten lalu memublikasikannya di situs web yang kumiliki. Maka, aku salah besar. Karena kita harus mengenal UX design process yang sangat penting untuk kupelajari.
Konon, hal ini bisa membantuku untuk memastikan bahwa pembaca situs webku bisa menikmati dan menerima informasiku. Tanpa merasa bosan dengan tampilannya atau terganggu dengan segala pop up informasi yang nggak perlu.
Memang sih, bukan hal yang mudah untuk mempelajarinya. Tapi, akan lebih baik kalau minimal kita mengenal dulu apa itu UX atau User Experience Design Process.
Oh iya, bukan cuma pemilik situs web lho yang butuh ini. Pihak yang membutuhkan User Experience Design Process, di antaranya tim pengembang produk, startup, tim pemasaran, pengembang layanan digital dan sejenisnya.
Mengenal UX Design Process
Desain Pengalaman Pengguna (UX Design) adalah pendekatan dalam sebuah pengembangan produk atau layanan yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang positif dan memuaskan bagi pengguna. Orang yang melakukannya kita sebut ui ux designer.
UX Design sendiri melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan, tujuan, dan perilaku user. Selain itu, tugas ui ux designer adalah berupaya untuk membuat produk yang mudah digunakan, efisien, dan memenuhi harapan pengguna.
Ada beberapa proses dalam desain pengalaman pengguna yang mesti kita lakukan, yaitu:
- Riset pengguna.
- Membuat persona.
- Penyusunan informasi.
- Membuat wireframe.
- Desain visual.
- Uji pengguna dan iterasi.
Tapi inget ya! Desain pengalaman pengguna nggak hanya tentang aspek visual atau antarmuka pengguna saja. UX design juga melibatkan seluruh perjalanan pengguna dengan produk atau layanan tersebut.
Pentingnya UX Design Process Bagi Kesuksesan Produk
Ada beberapa alasan mengapa peran dan tugas ui ux designer sangat krusial dalam kesuksesan suatu produk atau layanan, di antaranya:
1. Memahami Kebutuhan Pengguna
UX Design membantu kita sebagai pengembang produk atau layanan untuk memahami secara mendalam tentang kebutuhan, preferensi, dan motivasi user. Ini mendorong kita untuk mengembangkan produk yang lebih relevan dan sesuai dengan harapan mereka.
2. Meningkatkan Kepuasan Pengguna
User experience yang baik adalah gimana kita bisa meningkatkan kepuasan mereka. Sehingga, bisa kita bilang bahwa UX Design bertujuan untuk menciptakan produk yang nggak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan dan efisien.
3. Mengurangi Pemborosan Sumber Daya
Dengan melakukan riset user dan menerapkan prinsip-prinsip UX Design, pengembang bisa mengurangi pemborosan sumber daya saat mengembangkan produk. Langkah-langkah UX membantu kita dalam mengidentifikasi kebutuhan user dan mencegah pemborosan sumber daya pada fitur yang nggak dibutuhkan.
4. Meningkatkan Retensi Pengguna
Produk dengan user experience yang positif cenderung mempertahankan user lebih baik. UX Design yang baik bisa menciptakan koneksi emosional antara mereka dan produk. Hal ini akan memotivasi mereka untuk tetap menggunakan produk tersebut.
5. Meminimalkan Hambatan Pengguna
UX Design berfokus pada mengurangi hambatan dan rintangan yang mungkin dihadapi oleh para user saat menggunakan produk. Dengan memastikan antarmuka yang intuitif dan navigasi yang mudah, harapannya produk bisa menjadi lebih ramah bagi pengguna.
6. Meningkatkan Konversi dan Penjualan
User experience yang baik bisa berdampak langsung pada tingkat konversi dan penjualan. Jika user merasa nyaman dan terpuaskan dengan produk, mereka lebih cenderung untuk melakukan pembelian atau mengambil tindakan lain yang diinginkan.
7. Menciptakan Diferensiasi dari Kompetitor
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, UX Design bisa menjadi faktor diferensiasi yang signifikan. Produk dengan pengalaman pengguna yang lebih baik memiliki peluang lebih besar untuk menarik perhatian dan mempertahankan pelanggan daripada produk sejenis.
8. Meminimalkan Biaya Perbaikan Pasca-Peluncuran
Memahami user sejak awal dan menerapkan desain iteratif melalui proses UX Design bisa menghindari masalah besar yang mungkin muncul setelah peluncuran produk. Hal ini bisa menghemat biaya perbaikan dan meningkatkan efisiensi pengembangan.
9. Memupuk Brand Loyalty
Produk dengan pengalaman pengguna yang baik bisa membantu kita dalam memupuk loyalitas merek. Pengguna yang memiliki pengalaman positif cenderung kembali menggunakan produk yang sama dan bahkan merekomendasikannya kepada orang lain.
10. Respons terhadap Perubahan Kebutuhan Pengguna
Proses UX Design yang iteratif memungkinkan produk untuk tetap responsif terhadap perubahan kebutuhan dan harapan user seiring waktu. Hal ini membantu produk kita untuk tetap relevan dan kompetitif dalam pasar yang dinamis.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip UX Design, pengembang bisa menciptakan produk yang nggak hanya memenuhi kebutuhan teknis, tapi juga memberikan nilai tambah bagi user.
Kesimpulan
Aku sangat memahami bila mungkin masih ada yang kurang dari penjelasan mengenai UX Design Process di atas. Teman-teman bisa mendalami lebih jauh gimana Telkom Indonesia melakukan proses UX design untuk memaksimalkan produk digitalnya.
Semoga bermanfaat.
[…] Baca juga: Mengenal UX Design […]