Epoxy Lantai

Ingin Dak Beton Bebas Masalah? Simak Tipsnya!

Saat membangun suatu bangunan industri maupun komersial, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan, selain tentunya melindungi lantai dengan epoxy lantai. Salah satunya adalah pembangunan dak beton agar bebas masalah di kemudian hari.

Lantas, bagaimana cara membangun dak beton agar dak beton terbebas dari masalah? Simak uraian selengkapnya di bawah ini untuk mengetahui cara selengkapnya demi menjaga keawetan dak beton dan bangunan.

5 Tips Kunci agar Dak Beton Bebas Masalah

Pembangunan suatu bangunan perlu diperhatikan dengan baik agar nggak menimbulkan masalah di kemudian hari. Misalnya, kamu bisa menggunakan epoxy lantai sebagai pelapis lantai agar lebih kuat dan nggak mudah rembes.

Selain lantai, kamu juga perlu memperhatikan pembangunan dak beton agar terbebas dari masalah untuk desain eksterior rumahmu. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan, antara lain:

1. Perhatikan Kemiringan Dak

Dak beton termasuk bagian paling luar dari bangunan. Artinya, dak akan berhadapan langsung dengan segala macam cuaca. Salah satunya adalah hujan yang deras. Tentu air hujan perlu mengalir dengan benar agar nggak menimbulkan kerusakan pada dak.

Lantas, bagaimana cara memastikan air hujan bisa mengalir dengan benar? Kamu perlu memperhatikan kemiringan dak saat membangunnya.

Pastikan bahwa kemiringannya mempunyai sudut cukup sehingga bisa membuat air menuju saluran pembuangan.

Bila perlu, kamu bisa melakukan tes pada dak untuk mengetahui apakah sudah mempunyai kemiringan yang cukup atau belum. Dengan demikian, kamu bisa membangun dak secara lebih maksimal tanpa khawatir saat hujan datang.

Baca juga:  Bata Ringan untuk Kumbung Jamur yang Higienis dan Modern

2. Perlu Sirkulasi Udara

Cuaca ekstrem lain yang bisa dihadapi oleh dak beton adalah panas ekstrem. Panas ekstrem bisa membuat dak beton mengalami keretakan. Jika dibiarkan, keretakan tersebut bisa meluas sehingga menimbulkan masalah lebih serius, seperti kebocoran.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, kamu perlu memberikan jarak yang cukup antara plafon dan dak beton sebagai ruang sirkulasi udara. Adanya ruang sirkulasi udara bisa membantu dalam mengurangi penyerapan panas yang ekstrem.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan bahan insulasi panas. Contohnya adalah aluminium foil, styrofoam, hingga polyurethane foam. Bahan-bahan ini juga bisa mengurangi penyerapan panas yang masuk ke dalam rumah melalui dak beton.

3. Sesuaikan dengan Kebutuhan Struktur

dak beton bebas masalah
Sesuaikan dak beton dengan kebutuhan struktur

Pembangunan dak beton perlu menyesuaikan kebutuhan struktur bangunan itu sendiri. Jadi, dak beton bisa berdiri dengan kokoh dan melindungi bangunan dari berbagai gangguan serta cuaca ekstrem. Lalu, bagaimana caranya?

Hal yang perlu kamu lakukan adalah melakukan perhitungan dan persiapan material. Kedua hal tersebut perlu disesuaikan dengan mempertimbangkan beban, dimensi, sampai penggunaan dak di kemudian hari.

Lalu, kamu bisa mengaduk berbagai bahan beton secara homogen. Jangan lupa untuk melanjutkannya dengan memasang tulangan baja serta bekisting.

Setelah itu, tuangkan beton dengan hati-hati dan jagalah kelembaban beton selama proses pengeringan.

Terakhir, kamu bisa melapisi dak beton dengan pelapis antibocor, seperti Sikalastic®-590 Deckseal. Pelapis ini punya ketahanan yang baik terhadap air tergenang dalam waktu tertentu serta bisa menjaga kondisi beton dari sinar UV, cuaca, dan yellowing.

Nggak hanya itu saja, pelapis ini mempunyai permukaan mulus tanpa sambungan. Elastisitasnya pun tinggi sehingga mempunyai kemampuan dalam menjembatani retak.

Baca juga:  Tips Memilih Cat Ruang Tamu Minimalis dengan Sentuhan Etnik

Pelapis ini juga nggak beracun serta memenuhi syarat VOC untuk lapisan water based. Menariknya, pelapis ini mempunyai daya rekat baik terhadap permukaan berpori maupun nggak.

Selain itu, pelapis ini juga mempunyai kemampuan untuk melepaskan uap air dari permukaan ke udara sehingga membuat dak beton menjadi lebih awet.

4. Antisipasi Keretakan

Tips selanjutnya yang bisa kamu lakukan demi menjaga bangunan tetap dalam kondisi baik adalah mencegah retakan terjadi pada dak beton. Dengan demikian, nggak ada celah bagi air untuk masuk ke dalam bangunan.

Caranya, kamu perlu memastikan dak beton mempunyai ketebalan minimal 12 cm. Ketebalan ini bisa disesuaikan lagi dengan kebutuhan bangunan. Selain itu, jangan lupa juga untuk memastikan kualitas dari bahan beton.

Lalu, kamu perlu memeriksa adukan semen sebelum menggunakannya agar homogen dan nggak ada butiran yang menimbulkan keretakan saat dak sudah mengering.

Setelah itu, kamu bisa melakukan pengecoran dak beton di malam hari untuk menghindari terlalu cepatnya pengeringan akibat paparan sinar matahari.

5. Merawat secara Berkala

Nggak hanya pembangunannya yang perlu diperhatikan, namun juga perawatan setelah dak beton tersebut dibangun. Dengan demikian, dak beton tetap awet dan terbebas dari beragam masalah yang nggak kamu inginkan.

Caranya cukup sederhana, yakni dengan memeriksa saluran air agar tetap dalam kondisi baik dan terbebas dari penyumbatan.

Baca juga:  Lantai dari Granit vs Marmer, Ketahui 5 Perbedaannya!

Kamu juga perlu membersihkannya dari lumut dan kotoran. Lapisan anti air juga bisa dicek secara rutin untuk mencegah keretakan.

Menjaga Dak Beton dengan Sikalastic®-590 Deckseal

Dari ulasan di atas, bisa kamu ketahui bahwa nggak hanya lantai saja yang perlu kamu lindungi dengan epoxy lantai, tapi kamu juga perlu memastikan dak beton bebas masalah demi menjaga ketahanan bangunan. Salah satu tipsnya adalah dengan menggunakan pelapis anti air, seperti Sikalastic®-590 Deckseal

Nggak perlu khawatir akan kualitasnya karena Sika telah berpengalaman dalam menangani sejumlah proyek global selama 113 tahun termasuk Perbaikan Pusat Teknis dan Kantor Limmat di Zurich, Swiss.

Sika juga merupakan pencetus semen waterproofing pertama di Indonesia. Penasaran dengan produk Sika ini? Silahkan klik di sini.untuk informasi selanjutnya!

Selain itu, Sika juga mempunyai produk-produk lain yang nggak kalah menarik untuk diketahui, seperti epoxy lantai. Kamu bisa mengeceknya dengan klik di sini.

Bagikan

3 comments

  1. baca postingan ini jadi pingin nangis

    karena anak saya ngebangun rumah (yang sekarang saya tempati) tapi bocor melulu

    udah dibenerin sini, eh bocor di sana, sehingga kamar di lantai atas gak bisa digunakan, banyak barang rusak terkena air

    harus menghubungi Sika untuk mencari solusi ya?

  2. Zaman kuliah dulu, atap dak beton sebetulnya tidak disarankan sih. Rawan bocor. Sebagai negara di wilayah tropis basah yang sering hujan, ya bentuk atap mirip udah paling ideal, seperi rumah-rumah tradisional. Tetapi karena perubahan selera dan gaya, banyak desain dengan atap dak beton. Untuk itu harus banget dilapisi dengan lapisan anti bocor yang teruji. Perubahan cuaca panas dingin yang sering terjadi retak di dak beton, yang bikin bocor.
    Nah, Sikalastic®-590 Deckseal sepertinya solusi supaya dak beton engga bocor deh.

  3. Saya jadi mendadak ingat waktu suami merencanakan membangun beberapa kamar/ruang di lantai 2. Atas usulan teman yang seorang sarjana teknik sipil, dia menganjurkan agar atap di lantai 1 diperkuat dulu dengan beton permanen dan dibiarkan selama 2 tahun agar lebih kokoh. Ini sangat dianjurkan agar bisa lebih mampu menyanggah bangunan yang akan dibangun di atasnya. Posisi/letak dan komposisinya diatur sedemikian rupa agar pas mbangun lantai 2 rangka bangunnya akan saling berkaitan.

    Bener banget. Sekarang setelah lantai 2 selesai, terasa banget keamanan dan kenyamanannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *