Pantai Tlangoh Tanjung Bumi

Pantai Tlangoh Tanjung Bumi, Serasa Private Beach?

Bulan Agustus lalu saya berkesempatan mengunjungi Pantai Tlangoh Tanjung Bumi Bangkalan. Saya punya pengalaman menarik saat mengunjungi pantai ini. Tak hanya menarik, tapi juga membahagiakan, menguntungkan, dan memuaskan.

Perjalanan yang Tak Direncanakan

Saya berkunjung ke pantai Tlangoh bersama dua orang teman dan satu saudara. Artinya kami ngeĀ­trip berempat. Kami berangkat melewati jalur Kecamatan Geger, karena lebih dekat dari rumah saya (Desa Jangkar Kecamatan tanah Merah).

Kunjungan ke Pantai Tlangoh sebenarnya tidak direncanakan. Sebelumnya kami terlebih dahulu pergi ke pantai Kera Nepa. Tapi karena kami kesiangan, baru sampai sekitar pukul 10.00 WIB, matahari lagi panas-panasnya, kami pun segera melipir ke rumah teman saya yang kebetulan orang Nepas asli.

Sebuah pilihan yang tepat. Di rumah teman saya, kami disuguhi tongkol bakar segar yang baru di tangkap dari laut. Maknyus banget deh rasanya. Sampai sekarang, lidah saya masih mengingat jelas sedikit rasa manis dari daging tongkol tersebut.

Selepas makan dan salat asar, kami langsung menuju Air Terjun Toroan Sampang. Kami di sana sampai pukul lima sore. Rencananya mau langsung pulang tapi sudah kemalaman. Akhirnya kami menginap di saudara. Kebetulan ada sepupu saya yang menikah dengan orang Desa Sangkah, Tanjung Bumi.

Bangun Pagi Menarik Rezeki

Terlanjur menginap, tentu saja  sayang kan kalau langsung pulang? Atas rekomendasi sepupu saya, jadinya kami melanjutkan trip ke pantai Tlangoh dan Wisata Edukasi Mangrove Desa Labuan. Setelah sarapan soto cakalan khas Desa Sangkah, sekitar pukul tujuh pagi, kami pun langsung berangkat.

Tidak butuh waktu lama, kami pun sampai di area parkir dan pintu masuk pantai Tlangoh. Kaget dong kita, ternyata kita kepagian. Tukang karcisnya saja belum datang. Untunglah warga sekitar memperbolehkan kita masuk.

Yuhuuuu, kami pun kegirangan saat melewati pintu masuk yang tak jauh dari  garis pantai. Hamparan laut luas dengan pasir putihnya terpampang nyata di depan mata. Wow, indah sekali.  

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Kepulauan Seribu

Meditasi di Pantai
Kita juga bisa bermeditasi dengan memanfaatkan suara ombak dan angin laut.

Pantai Tlangoh Tanjung Bumi

Pantai Tlangoh terletak di Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan. Merupakan destinasi wisata baru yang dibuka Juni 2020 lalu. Poin plusnya, pantai ini dikelola oleh Pemerintah Desa setempat. Seperti pantai-pantai lainnya di daerah Bangkalan sih.

Tiket masuk Rp 3.500,- perorang dan parkir motor Rp 2.000,-. Buat kamu yang malas berjalan kaki, tapi ingin menyusuri seluruh area pantai dengan santai tidak usah khawatir. Ada penyewaan All Train Vahicle (ATV) yang dibandrol dengan harga Rp 20.000,- per 10 menit, Rp. 30.000 per 20 menit, dan Rp. 40.000 per 30 menit.

Buat kamu yang datang bersama keluarga, boleh banget loh membawa tikar terus makan bareng. Asal jangan lupa, buanglah sampah pada tempatnya. Kalau mau tiduran saja pun bisa. Ada banyak ranjang pantai berbahan kayu yang dilengkapi dengan payung pantai/tenda. Kita bisa tiduran atau duduk-duduk sambil menikmati gulungan ombak.  

Serasa Menyewa Private Beach

Baiklah, lanjut ke cerita trip saya di pantai Tlangoh. Datang pagi ternyata membawa banyak keuntungan. Saya yakin keuntungan ini tidak bisa kita dapatkan kalau kita datangnya agak siangan.

Lantaran tidak ada pengunjung selain kami, kami jadi seperti menyewa private beach loh. Suasana masih cukup sepi, hanya deburan ombak dan angin laut yang terdengar. Kami bebas bermain air sepuasnya. Tertawa gembira sesukanya tanpa takut menganggu orang. Kami pun tak perlu khawatir kepanasan. Mataharinya masih rendah posisinya, jadi sinarnya masih teduh.

Kebahagian lainnya adalah kami bisa mendapatkan foto-foto eksklusif dengan mudah. Spot-spot swafoto pun bisa kami gunakan sebebasnya. Tak perlu menunggu dan bergantian. Kalau sudah lelah, baru deh kita istirahat. Tiduran di atas ranjang pantai tanpa rasa risih pada orang lain.

Foto Pantai Eksklusif
Mendapatkan foto-foto eksklusif hanya dimungkinkan kalau tidak ada pengunjung lain selain kita.

Ke Depan Harus Lebih Baik

Memang, jangan kamu bandingkan pantai Tlangoh ini dengan pantai-pantai di luar sana ya. Karakteristik pantai-pantai di Kabupaten Bangkalan memang terletak pada garis-garis pantainya yang tak terlalu panjang. Ombaknya juga tidak terlalu besar, sehingga tidak memungkinkan bagi siapapun untuk surfing. Meski begitu, pantai Tlangoh tetap memiliki panaroma pantai utara yang bisa memanjakan mata.

Sebagai pantai baru, pantai Tlangoh cukup recommended untu dikunjungi. Namun tetap ada beberapa hal yang masih harus diperhatikan. Baik oleh pengunjung, pengelola, dan masyarakat setempat. Pantai ini masih belum bebas dari sampah sepenuhnya. Saya masih menemui beberapa sampah plastik yang hanyut terbawa ombak. Kontaminasi bahan kimia masih ditemukan. Dari kejauhan mereka terlihat seperti buih-buih ombak. Tapi jika diperhatikan dari dekat, buih-buih itu adalah sisa busa sabun mandi dan deterjen atau bahan sejenisnya.

Kapan Pantai Mulai Ramai?

Pukul 10.00 WIB, pengunjung yang lain pun  mulai berdatangan. Pada waktu ini juga, sinar matahari sudah sangat menyengat. Tau sendirilah ya panasnya Madura itu kayak apaan. Kalau tidak mau kulit gosong, kamu harus pakai topi dan kaca mata hitam loh.

Nah, pas orang lain baru datang, kami memilih untuk pulang. Sebelum pulang kami menyempatkan diri dulu nyobain kuliner khas Madura, yaitu rujak petis. Makannya ditemani teh kemasan dingin. Kalau mau es kelapa muda juga ada sih.

Oke, sampai di sini dulu ya ceritanya. Kamu yang mau mengunjungi pantai Tlangoh Tanjung Bumi, baiknya datang di pagi hari. Biar kamu bisa merasakan sensasi menyewa private beach kayak saya. Dijamin, seru banget.

Bagikan

3 comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *