waktu terbaik beli reksadana saham

Kapan Waktu Terbaik Beli Reksadana Saham? Ini Jawabannya!

Reksadana saham adalah salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih oleh investor yang ingin memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi daripada produk investasi lainnya.

Namun, kamu perlu mengetahui bahwa imbal hasil tinggi juga diikuti dengan resiko yang sama. Jika kamu tertarik, ada berbagai produk reksadana saham di Makmur.id yang bisa jadi pilihan.

Di Makmur.id, kamu bisa menemukan berbagai produk yang bisa disesuaikan dengan tujuan dan profil risiko keuanganmu.

Namun, satu pertanyaan yang sering muncul adalah kapan waktu terbaik untuk beli reksadana saham?

Apakah ada momen tertentu yang bisa memberikan keuntungan lebih maksimal? Mari kita bahas beberapa faktor yang perlu kamu pertimbangkan dalam menentukan waktu terbaik untuk membeli reksadana saham!

Memahami Reksadana Saham

Sebelum membahas lebih lanjut tentang waktu yang tepat untuk berinvestasi, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu apa itu reksadana saham.

Reksadana saham adalah reksadana yang sebagian besar investasinya dialokasikan ke dalam saham. Investasi ini memiliki potensi keuntungan yang lebih besar, tapi juga disertai dengan risiko yang lebih tinggi daripada dengan produk reksadana lainnya, seperti reksadana pendapatan tetap atau pasar uang.

Dengan membeli reksadana saham, kamu pada dasarnya membeli unit penyertaan yang dikelola oleh manajer investasi.

Di mana manajer investasi akan mengelola dana yang terkumpul dari para investor dan mengalokasikannya ke saham-saham pilihan dengan harapan memperoleh keuntungan dalam bentuk capital gain dan dividen.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Waktu Terbaik Beli Reksadana Saham

faktor yang mempengaruhi waktu beli reksadana saham
Perhatikan faktor yang mempengaruhi waktu beli reksadana saham

Ada berbagai faktor yang perlu kamu pahami ketika ingin membeli reksadana saham, di antaranya:

1. Kondisi Pasar Saham

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusanmu untuk membeli reksadana saham adalah kondisi pasar saham itu sendiri.

Baca juga:  The Sales Machine: Aplikasi CRM yang Membantu Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Biasanya, pasar saham berfluktuasi, dengan periode naik turun yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, serta faktor eksternal lainnya.

Jika pasar saham sedang mengalami penurunan (bear market), beberapa investor mungkin merasa takut untuk berinvestasi.

Namun, bagi investor jangka panjang, ini justru bisa menjadi kesempatan untuk membeli saham-saham atau produk reksadana saham dengan harga yang lebih rendah. Pada kondisi seperti ini, sering kali dikenal dengan istilah “membeli saat harga murah”.

Sebaliknya, ketika pasar saham sedang mengalami kenaikan (bull market), harga saham cenderung naik, yang berarti imbal hasil yang dihasilkan oleh reksadana saham juga akan meningkat.

Namun, hal ini juga bisa menyebabkan harga reksadana saham menjadi relatif lebih tinggi. Dalam situasi ini, keputusan investasi harus kamu lakukan dengan lebih hati-hati agar nggak membeli pada harga yang terlalu mahal.

2. Jangka Waktu Investasi

Penting untuk mempertimbangkan jangka waktu investasimu saat memutuskan untuk membeli reksadana saham.

Reksadana saham adalah instrumen yang cocok untuk investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang, biasanya lima tahun atau lebih.

Dalam jangka pendek, fluktuasi pasar bisa mempengaruhi kinerja reksadana saham. Namun, jika kamu berencana untuk berinvestasi dalam jangka panjang, fluktuasi harga saham dalam jangka pendek biasanya akan lebih sedikit mempengaruhi hasil investasimu.

Jangka waktu investasi yang lebih panjang memberi waktu lebih bagi manajer investasi untuk menyesuaikan portofolio saham, mengatasi fluktuasi pasar, dan mendapatkan imbal hasil yang optimal.

Oleh karena itu, semakin panjang waktu kamu untuk berinvestasi, semakin besar peluang untuk memperoleh keuntungan yang lebih maksimal.

Baca juga:  Kapan sih Waktu yang Tepat untuk Beli Reksadana?

3. Analisis Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi makro seperti inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi bisa mempengaruhi kinerja pasar saham secara keseluruhan.

Misalnya, ketika suku bunga naik, perusahaan cenderung menghadapi biaya pinjaman yang lebih tinggi, yang bisa berdampak pada profitabilitas mereka. Akibatnya, harga saham dan imbal hasil reksadana saham bisa mengalami penurunan.

Sebaliknya, saat kondisi ekonomi sedang berkembang dengan baik dan inflasi terkendali, pasar saham cenderung menunjukkan kinerja yang baik.

Oleh karena itu, memahami indikator ekonomi juga penting dalam menentukan waktu terbaik membeli reksadana saham.

4. Manajemen dan Kinerja Reksadana

Selain memperhatikan kondisi pasar, kamu juga harus mengevaluasi kinerja dari produk reksadana saham yang kamu pilih. Setiap produk reksadana saham memiliki manajer investasi yang berbeda, dengan strategi investasi yang juga berbeda.

Kinerja produk reksadana saham nggak hanya bergantung pada pasar saham, tetapi juga pada keputusan yang diambil oleh manajer investasi.

Melihat riwayat kinerja produk reksadana saham dalam periode tertentu sangat penting untuk mengetahui apakah produk tersebut mampu memberikan imbal hasil yang stabil dan sesuai dengan harapanmu.

Salah satu contoh reksadana saham yang memiliki kinerja cukup baik dari data per awal Juni 2025 adalah Bahana Icon Syariah Kelas G. Produk ini mencatatkan imbal hasil sebesar +34,07% dalam lima tahun terakhir.

Hal ini menunjukkan bahwa produk tersebut berhasil memberikan keuntungan bagi para investornya dalam periode yang cukup panjang.

Kapan Waktu Terbaik Beli Reksadana Saham?

Secara umum, waktu terbaik untuk membeli reksadana saham adalah ketika kondisi pasar sedang berada dalam fase koreksi atau penurunan, di mana harga-harga saham relatif lebih rendah.

Baca juga:  Fresh Graduate Mencari Pekerjaan? Sera Jawabannya

Hal ini memberikan kesempatan untuk membeli produk reksadana saham dengan harga yang lebih murah. Namun, keputusan ini juga harus disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasimu.

Bagi investor jangka panjang, membeli saat harga saham sedang turun bisa menjadi kesempatan emas. Tetapi, kamu juga harus memastikan bahwa investasi tersebut sesuai dengan rencana keuanganmu.

Selain itu, jika kamu belum yakin dengan waktu yang tepat, kamu bisa menggunakan strategi dollar-cost averaging, yaitu dengan membeli reksadana saham secara rutin dalam jumlah tetap setiap bulan.

Dengan cara ini, kamu akan memperoleh unit penyertaan pada harga rata-rata dan nggak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga saham jangka pendek.

Menentukan waktu terbaik untuk membeli reksadana saham membutuhkan pemahaman tentang kondisi pasar, jangka waktu investasi, serta kinerja produk reksadana yang kamu pilih.

Meskipun nggak ada waktu yang pasti untuk membeli, kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli saat pasar sedang dalam penurunan atau dengan menggunakan strategi investasi jangka panjang.

Di Makmur.id, kamu bisa memilih berbagai produk reksadana saham yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasimu.

Salah satunya adalah Bahana Icon Syariah Kelas G yang menunjukkan imbal hasil +34,07% dalam lima tahun terakhir.

Jadi, pastikan kamu mempertimbangkan berbagai faktor ini sebelum mengambil keputusan investasi, dan selalu pilih produk yang sesuai dengan profil risiko keuanganmu.

Note: Semua ilustrasi yang ada dalam artikel ini dibuat AI Google Studio

Bagikan

15 comments

  1. Banyak sekali ya, aplikasi pembangunan saham individu seperti Reksada Saham ini. Pasti bisa kita coba sesuai kebutuhan. Karena mencoba bangun saham Reksadana berdasarkan riset teman2 saya juga bisa dimulai dengan cara sederhana, yakni kuncinya tahu pangsa pasar serta hati2 dalam memilih produk saham yang dipilih, jangan sampe salah pilih.

  2. Wah ke Makmur.id aja deh untuk reksadana saham ini

    karena investasi saham jelas lebih menguntungkan dibanding investasi lainnya

    sayang gak semua orang paham, mereka kesulitan mengatur waktu untuk mempelajari sementara ada uang dingin di tangan yang sebaiknya segera diinvestasikan

  3. Menurut saya, kapan waktu terbaik beli saham yaa pas ada uangnya, hehe.
    Pas ada uang “nganggur”, bukan pake uang tabungan apalagi uang kebutuhan sehari-hari.
    Dan pada saat udah paham cara kerjanya.
    Sebab saya, duuuh sampe sekarng mau baca dan dijelaskan berkali2 kek blm paham aja gitu cara kerja saham ini.
    Ada rasa pingin ikut2an, tapi kembali lagi, untuk hal satu ini ngga bole ikut2an kalau blm paham bener, sebab tiap hari kudu dipantau kan, mbak..

  4. Ada baiknya memang saat hendak main saham, kita paham lebih dahulu seluk beluknya. Jadi saat dipegang oleh manajer investasi (siapapun itu) kita gak buta-buta amat. Menjauhkan kemungkinan dari tindak penipuan juga kan?

  5. Jadi ada waktu terbaik kapan beli reksadana saham agar sesuai harapan, yaa
    Gasss ke Makmur id saja kalau gitu kalau mau tahu berbagai produk reksadana saham buat pertimbangkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi

  6. Menurut saya memang harus paham dulu tentang saham. Sehingga bisa yakin menentukan watu yang terbaik. Kalau di keluarga saya yang tertarik dengan saham itu anak laki-laki saya.

  7. Tips berinvestasi saham ini sangat bisa untuk diaplikasikan.
    Karena selama ini, kami masih memilih investasi dalam bentuk logam mulia, sehingga bener-bener excited kalau ada yang mau berbagi mengenai investasi saham.
    Sambil belajar juga nih… sama Makmur id.

  8. Sesuai namanya, membeli Reksadana saham di Makmur.id diharapkan bisa menjadi salah satu sumber kemakmuran ya..
    Sekarang saya jadi lebih paham kapan waktu yang tepat membeli Reksadana saham berkat baca tulisan ini.

  9. Dalam keadaan ekonomi seperti sekarang ini memang kudu cerdas menganalisa saham, karena di tengah ketidakpastian harga² dan perkembangan keuangan lainnya ya

  10. Lately, gen Z memang jadi kayak tertarik ke dunia saham. forex, crypto dll apalagi banyak milenial yang udah berhasil buktiin merkea sukses dengan S kapital ya.
    Thanks udah ditekankan pentingnya menghindari euforia pasar dan mencari momen koreksi untuk akumulasi investasi. Ini selaras sama riset yang bilang investor yang masuk saat indeks di bawah rata-rata pergerakan 200 hari cenderung mendapat return 30% lebih tinggi dalam dua tahun ke depan.

    Sebagai “pemula” juga di dunia ini, pastinya aku pengen tahu analisis timing pasar yang sulit diterapkan buat investor ritel, karena cenderung kalah dibanding yang konsisten investasi panjang—ini sesuai dengan temuan bahwa strategi market timing biasanya tidak efektif dan sering menghasilkan return di bawah median karena bias psikologis.

    Oya ada ngga panduan soal cut-off time transaksi reksadana. Misalnya kalau order sebelum jam 13.00 WIB hari kerja, itu diproses hari itu juga dll? Hal ini penting agar pembaca bisa merencanakan pembelian tepat waktu.

  11. Ekonomi sekarang tuh lagi nggak karuan, harus banget paham betul ketika hendak berinvestasi agar menguntungkan. Salah satunya kudu paham kapan waktu terbaik membeli reksadana saham. Biar nggak zonk trus makin stres.

  12. Mbak Yuni, ternyata waktu beli reksadana saham itu nggak bisa asal, ya. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Baca ini aku jadi makin paham pentingnya ngelihat kondisi pasar, ekonomi, dan juga tujuan investasi pribadi.

    Penjelasan soal strategi jangka panjang dan beli rutin setiap bulan juga masuk akal. Jadi nggak perlu nunggu waktu yang “sempurna”, yang penting tetap konsisten dan sesuai rencana keuangan. Lumayan mencerahkan buat yang masih ragu mulai investasi. Tfs mbak.

  13. Makin berkembang aja fintech Indonesia, ya. Sekarang ada Makmur.id juga.

    Aku belum berani masuk reksa dana saham karena memang profil risikoku masih moderat hehe. Agak njlimet kalau mau main reksa dana saham. Sementara di reksa dana biasa dulu sama obligasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *