Pertama kali mendapat kabar bahwa aku menjadi bagian yang ikut dalam gelombang karyawan yang terdampak pandemi. Tentu rasanya gundah gulana. Pemikiran tentang bagaimana mencari penghasilan terasa menakutkan.
Lalu seorang teman mengajakku untuk mengikuti jejak langkahnya. Dia menjelaskan padaku tentang cara menjadi dropshiper bagi pemula sepertiku. Katanya, bisnis ini juga akan menghasilkan cuan lho.
Dropshiper Adalah …
Awalnya aku mah agak nggak mengerti. Apa itu dropshiper? Meski kata temanku bisnis ini termasuk digemari banyak orang. Nyatanya, aku belum terlalu “ngeh”.
Dropshiper adalah orang yang menghubungkan antara pembeli dengan supplier. Sementara dropshiping adalah kegiatannya. Kita bisa menjual produk milik supplier tanpa harus memiliki stok produknya.
Istilahnya kayak distribusi barang gitu ya. Coba deh cari tahu dengan klik kata pengertian distribusi ya!
Cara Kerja Dropshiper
Gimana bisa sih kita menjual barang tanpa punya stok barang? Dimana-mana tu ya, kalau mau jualan ya kudu punya produk. Iya nggak sih?
Ternyata aku salah. Berjualan nggak selalu harus punya barang. Temanku pun menjelaskan bagaimana cara kerja sebagai dropshiper sepertinya.
Misalkan, kita punya toko online. Lalu memajang sebuah produk dari supplier A. Kemudian datang seorang teman berkunjung ke postingan tersebut. Dia merasa tertarik untuk membelinya.
Maka, dia akan mengontak kita untuk membeli produk itu. Lantas melakukan pembayaran sejumlah harga yang kita tentukan beserta ongkirnya. Tentu harganya sudah kita sesuaikan dengan harga produk di supplier dengan margin yang ingik kita dapatkan.
Selanjutnya. Kita akan meneruskan pesanan ke supplier A agar mereka mengirimkannya kepada pembeli dengan atas nama kita.
Cara Menjadi Dropshiper Bagi Pemula
Begitulah kenapa meski tanpa punya dan stok produk kita masih tetap bisa mendapatkan cuan dari dropshiper. Terus gimana cara menjadi dropshiper bagi pemula? Coba simak langkah-langkahnya berikut ini.
1. Pilih Produk untuk Kita Jual
Hal yang utama adalah memilih produk yang ingin kita jual. Yah, meski kita nggak perlu stok. Seenggaknya kita tahu mau promosikan produk yang mana. Bagus kalau sekiranya produk itu banyak peminatnya. Sehingga, penjualan kita jadi tinggi.
Oh iya, pembeli biasanya lebih menyukai dengan ongkos kirim yang murah ya. Jadi, sebisa mungkin carilah supplier yang sekiranya nggak berat di ongkir.
2. Analisa Kompetitor
Iya sih. Mungkin kita baru tahu tentang bisnis ini. Tapi, bukan berarti orang lain juga begitu. Malahan ada banyak orang yang terlebih dahulu terjun di bisnis ini.
Oleh karena itu, akan sangat baik jika kita bisa menganalisa kompetitor. Yaitu seorang yang menjalankan bisnis dropshiper dengan niche produk yang sama dengan kita.
Gunakan prinsip ATM pada mereka. Amati, Tiru dan Modifikasi. Sehingga, kita nggak hanya mencopy-paste saja istilahnya. Tapi, kita berinovasi sendiri dengan memodifikasi dari apa yang kita amati dari mereka.
3. Cari Supplier yang Terpercaya
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat mencari supplier untuk produk yang ingin kita jual. Misalnya sebagai berikut:
- Waktu supplier tersebut beroperasi. Semakin lama maka akan semakin baik.
- Urusan transaksi, mulai dari harga produk, sistem pembayaran, sistem refund sampai tahap pengiriman seperti apa.
- Bagaimana review dari komsumen.
- Seberapa banyak produk yang telah mereka jual. Biasanya kita akan lebih percaya pada supplier yang penjualannya sudah banyak.
- Detail produk dan lain-lain.
Kita bisa menentukan sendiri penilaian untuk supplier yang kita percaya. Sekarang ini malah lebih mudah lagi. Biasanya ada platform yang menjembatani para dropshiper dan supplier. Kita hanya perlu mendaftar sebagai supplier melalui website tersebut. Lalu mulai mempromosikan barang dari supplier yang bekerja sama dengan platform yang dimaksud.
4. Bangun Toko Online Kita Sendiri
Begitu kita memutuskan mau jualan apa dan ada supplier pilihan. Maka selanjutnya adalah kita membangun toko online. Fungsinya agar kita mudah membuat etalase produk dan menunjukkannya pada calon pembeli.
Pastikan kita telah memberikan penjelasan mengenai detail produk yang kita jual ya. Bisa dengan copywriting saat memutuskan untuk jualan di media social. Atau seperti katalog produk saat jualan melalui marketplace.
Kalau ada modal, kita juga bisa membuat website untuk toko online. Buat navigasi yang jelas agar memudahkan konsumen dalam berselancar mencari produk yang mereka inginkan.
5. Atur Sistem Pembayaran yang Ingin Kita Pakai
Cara menjadi dropshiper berikutnya adalah mengatur system pembayaran yang aman dan mudah bagi calon pembeli. Kita bisa menggunakan payment gateway untuk toko online tersebut.
Lebih mudah kalau kita membuka toko online melalui e-commerce. Kita bisa memanfaatkan system payment yang mereka miliki.
6. Promosikan Produk
Begitu semuanya telah siap. Maka kita sudah bisa mulai mempromosikan produk yang ingin kita jual.
Kita bisa memulainya dengan media social marketing, seperti posting produk di facebook, twitter dan kawan-kawannya. Atau mulai memosting produk di toko online yang ada di e-commerce. Lalu membagikan tautan toko online tersebut di media social.
Kita perlu memastikan bahwa target market sasaran kita sesuai dengan komposisi teman yang ada di media social ya. Biar lebih mudah untuk menjangkau calon pembeli.
Pemula juga Bisa Cuan dengan Menjadi Dropshiper
Sebenarnya nggak terlalu sulit untuk memulai cara menjadi dropshiper. Bahkan seorang pemula sepertiku juga bisa mendapatkan cuan dalam bisnis ini.
Asal kita bisa konsisten promosi dan sesekali melakukan evaluasi pada bisnis kita. Maka, keberhasilan pun bisa segera kita raih. Semoga bermanfaat.
wah, sangat informatif 😀 terima kasih sudah berbagi ya kak